Jakarta - Dalam rangka memastikan kelancaran distribusi energi selama masa arus balik Lebaran 2025, Pertamina Patra Niaga terus memperkuat pemantauan dan jaringan distribusi di wilayah Maluku. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap tantangan geografis dan cuaca ekstrem yang kerap memengaruhi kelancaran pasokan bahan bakar di wilayah kepulauan, Rabu, 9 April 2025.
Peninjauan langsung terhadap titik-titik distribusi dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kepala BPH Migas Erika Retnowati, serta Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, pada Sabtu lalu (6/4). Kunjungan difokuskan di SPBU 84.971.05 Wayame dan Integrated Terminal Wayame, Ambon, yang merupakan pusat distribusi utama bahan bakar di Maluku.
Distribusi Energi Dijaga Ketat di Tengah Cuaca Ekstrem
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, menjelaskan bahwa distribusi energi di wilayah Maluku sangat bergantung pada kondisi cuaca dan tantangan geografis. Untuk itu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis guna menjamin ketersediaan pasokan selama periode mudik dan arus balik Lebaran.
“Maluku sangat bergantung pada cuaca untuk kelancaran distribusi energi. Kami memastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” ungkap Eduward dalam keterangannya di Ambon.
Menurut Eduward, Pertamina Patra Niaga telah memperkuat stok bahan bakar serta meningkatkan keandalan jaringan distribusi, khususnya di daerah wisata yang mengalami lonjakan konsumsi selama libur panjang.
“Wilayah Papua dan Maluku memiliki tantangan geografis yang luas. Oleh karena itu, kami terus memperluas infrastruktur, termasuk pengembangan terminal baru seperti di Biak. Ini bertujuan untuk mendukung distribusi energi yang lebih merata dan andal,” tambahnya.
Menteri ESDM Pastikan BBM Aman dan Berkualitas
Dalam kunjungannya ke SPBU Wayame, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia turut mengecek langsung kualitas dan ketersediaan bahan bakar, khususnya jenis Pertamax (RON 92) dan Pertalite (RON 90). Ia juga berinteraksi langsung dengan operator SPBU untuk memastikan pelayanan berjalan optimal.
“Secara keseluruhan, untuk arus mudik pada saat liburan tidak terjadi kendala apapun. Hari ini di Maluku, kami mengecek arus baliknya. Secara kualitas BBM, alhamdulillah sudah tertib, jadi tidak perlu lagi ada keraguan, baik RON 90 maupun RON 92, itu saya cek semua,” ujar Bahlil.
Menteri Bahlil juga meninjau langsung kondisi di Integrated Terminal Wayame yang menjadi tulang punggung distribusi energi di Maluku. Ia menyebut bahwa terminal ini memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas pasokan bahan bakar selama periode puncak perjalanan masyarakat.
Tambahan Kuota dan Rencana SPBU Nelayan
Selain memastikan kelancaran arus balik, pemerintah juga tengah menyiapkan sejumlah inisiatif untuk memperkuat ketahanan energi di wilayah timur Indonesia. Salah satu langkah yang akan segera direalisasikan adalah penambahan kuota minyak tanah untuk Maluku sebanyak 3.000 kiloliter pada triwulan kedua tahun ini.
“Pemerintah akan menambahkan 3.000 kiloliter kuota minyak tanah untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Kami juga sedang menyiapkan pembangunan beberapa SPBU Nelayan untuk memperkuat ketahanan energi di wilayah pesisir,” ujar Menteri ESDM.
Rencana pembangunan SPBU Nelayan ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendukung sektor perikanan dan komunitas pesisir yang selama ini masih menghadapi kendala akses energi.
Komitmen Berkelanjutan Pertamina Patra Niaga
Dengan berbagai upaya strategis ini, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam menjaga ketersediaan dan distribusi energi nasional, terutama di wilayah timur yang secara geografis menantang.
“Kami akan terus berinovasi dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan pasokan energi tetap aman, andal, dan merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di kawasan 3T seperti Papua dan Maluku,” tutup Eduward.