Pasar Properti Bali Melejit Pascapandemi: Pendapatan Tembus USD142 Juta, Investor Internasional Serbu Vila di Canggu dan Seminyak

Selasa, 08 April 2025 | 14:57:37 WIB
Pasar Properti Bali Melejit Pascapandemi: Pendapatan Tembus USD142 Juta, Investor Internasional Serbu Vila di Canggu dan Seminyak

Jakarta - Industri properti di Bali menunjukkan performa gemilang pascapandemi Covid-19. Dengan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan, sektor ini mencatat pertumbuhan signifikan yang berhasil menarik kembali minat investor lokal dan mancanegara, Selasa, 8 April 2025.

Menurut data terbaru dari Realinfo.id (REID), total pendapatan sektor properti di Bali mencapai USD142 juta pada Juni 2024, meningkat sebesar 33% dibandingkan bulan sebelumnya. Lonjakan ini menjadi sinyal kuat bahwa Pulau Dewata telah bangkit sebagai salah satu pusat investasi properti terbaik di Asia Tenggara.

Lonjakan Wisatawan Asing Dorong Permintaan Properti

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, lebih dari 6,3 juta wisatawan asing mengunjungi Bali. Jumlah ini bahkan melebihi angka kunjungan sebelum pandemi. Untuk tahun 2025, Pemerintah Provinsi Bali menargetkan total kunjungan hingga 17 juta wisatawan, termasuk 6,5 juta turis mancanegara.

Pertumbuhan pariwisata yang pesat ini berdampak langsung terhadap sektor properti, terutama di kawasan favorit wisatawan seperti Canggu, Seminyak, dan Ubud. Permintaan terhadap vila dan properti sewa jangka pendek meningkat tajam, mendorong harga properti residensial terus menanjak.

Rental Yield Capai 25%, Tertinggi di Asia

Daya tarik Bali bagi investor properti tidak hanya terletak pada pertumbuhan harga, tetapi juga pada tingginya rental yield (hasil sewa). Di lokasi strategis seperti Canggu dan Seminyak, pemilik vila dapat memperoleh rental yield antara 15% hingga 25% per tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya sekitar 5%.

Hal ini dimungkinkan karena tingginya tingkat okupansi hotel dan vila yang mencapai 70% hingga 80%, menciptakan ekosistem investasi properti yang sangat menguntungkan.

Kenaikan Harga Properti Konsisten dalam 5 Tahun Terakhir

Dalam lima tahun terakhir, harga properti di Bali meningkat rata-rata 7% per tahun. Di kawasan premium seperti Seminyak dan Canggu, kenaikan harga bahkan bisa mencapai 10% hingga 15% setiap tahunnya. Dengan tren pertumbuhan yang konsisten ini, Bali dinilai sebagai lokasi investasi properti terbaik di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

Kualitas Bangunan Jadi Prioritas Utama Pengembang

Tren ini tidak hanya mengundang minat pembeli, tetapi juga mendorong pengembang untuk meningkatkan standar kualitas properti yang ditawarkan. Salah satunya adalah proyek terbaru Ecoverse yang dikembangkan oleh NPG Indonesia.

Evgeny Obolentsev, General Manager NPG Indonesia, menegaskan pentingnya kualitas konstruksi dalam mengembangkan hunian berkonsep investasi.

Ia menambahkan bahwa setiap unit di proyek Ecoverse dirancang dengan perhatian tinggi terhadap detail untuk memastikan kenyamanan dan nilai jangka panjang.

Prospek Cerah untuk Tahun-Tahun Mendatang

Melihat tren yang ada, para analis memperkirakan bahwa sektor properti di Bali akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan global dan meningkatnya minat investor asing terhadap pasar Indonesia.

Dengan infrastruktur yang terus berkembang, dukungan pemerintah terhadap sektor pariwisata, dan permintaan pasar yang tinggi, Bali berpotensi menjadi salah satu pusat investasi properti paling menjanjikan di dunia dalam beberapa tahun ke depan.

Terkini