Fungsi Oli Power Steering, Jenis, hingga Rekomendasi Produk

Senin, 07 April 2025 | 14:45:20 WIB
fungsi oli power steering

JAKARTA - Fungsi oli power steering sangat penting untuk memastikan sistem hidrolik pada mobil beroperasi dengan baik. 

Oli ini membantu menjaga transmisi agar tetap lancar, memberikan tenaga ekstra pada mesin, dan memastikan sistem power steering bekerja dengan efisien. 

Dengan adanya oli power steering yang tepat, komponen power steering dapat memperkuat tekanan mesin saat mobil digunakan. Fungsi oli power steering pun akan tercapai secara maksimal, memastikan kenyamanan saat berkendara.

Fungsi Oli Power Steering

Fungsi oli power steering adalah untuk menciptakan hubungan hidrolik yang efektif antara roda kemudi dan roda depan, mempermudah pengendalian kendaraan dengan mengurangi usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi. 

Selain itu, oli ini juga melumasi komponen yang bergerak dalam sistem kemudi, mencegah pembentukan busa, serta menghindari korosi pada gigi kemudi dan pompa oli power steering. 

Jika oli power steering habis dan tidak diganti, bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kemudi menjadi berat, suara berisik, atau bahkan kerusakan pada komponen-komponen kendaraan.

Perbedaan Oli Power Steering, Oli Transmisi, dan Oli Mesin

1. Oli Power Steering

Oli power steering pada mobil dirancang dengan tingkat kekentalan single grade, dan memiliki peran utama sebagai pelindung dari aus serta korosi. Dibandingkan dengan oli mesin, oli ini mengandung lebih sedikit bahan aditif. 

Secara formula dan kekentalannya, oli power steering sangat mirip dengan oli transmisi, sehingga tidak jarang orang mengira kedua jenis oli ini memiliki fungsi yang sama. Namun, hal ini hanya berlaku untuk mobil bertransmisi otomatis atau matic. 

Untuk kendaraan dengan transmisi manual atau mobil-mobil dari Eropa yang memerlukan oli khusus, penggunaan oli power steering dan oli transmisi harus berbeda.

Mobil jenis ini tidak diperbolehkan mengganti oli power steering dengan oli transmisi manual.

2. Oli Transmisi

Oli transmisi berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan komponen-komponen dalam sistem transmisi kendaraan, serta mendukung transmisi daya. 

Sebagai perbandingan, oli power steering digunakan untuk mentransfer tekanan dari pompa power steering ke sistem kemudi, mempermudah pengendalian roda kendaraan.

Walaupun kedua jenis oli ini mendukung operasional kendaraan, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

3. Oli Mesin

Oli mesin mobil adalah fluida dengan kekentalan multigrade yang berfungsi menjaga kekentalan oli, mengurangi gesekan antar komponen, serta membersihkan ruang bakar.

Oli mesin mengandung lebih banyak bahan aditif jika dibandingkan dengan oli power steering dan oli transmisi. 

Ketiga jenis oli, meskipun memiliki tujuan untuk mendukung pergerakan komponen dalam mobil, dibedakan oleh kekentalannya serta bahan-bahan penyusunnya.

Cara Kerja Oli Power Steering

Power steering terdiri dari dua komponen utama, yaitu pinion dan rack, yang keduanya beroperasi dengan bantuan oli power steering untuk memberikan tekanan yang dibutuhkan. 

Di bagian atas pinion dan rack terdapat pompa steering, yang berfungsi mempengaruhi gerakan putaran setir. Oli power steering memiliki peran krusial dalam membuat putaran setir menjadi lebih ringan dan mudah digerakkan. 

Selain itu, terdapat komponen lainnya yang juga penting dalam sistem hidrolik, yaitu tabung yang berada di atas pompa oli. Di sini, oli power steering bekerja aktif sebagai suplai yang mendukung fungsi setir.

Jenis Power Steering

1. Power Steering Hidrolik

Power steering hidrolik adalah jenis sistem kemudi yang paling umum digunakan dan telah ada selama beberapa dekade. Sistem ini bekerja dengan pompa yang digerakkan oleh mesin untuk memompa cairan hidrolik ke dalam sistem. 

Cairan ini menghasilkan tekanan yang membantu mempermudah putaran roda kendaraan. Meskipun sangat efektif, sistem ini dapat menurunkan efisiensi bahan bakar karena terus menggunakan daya mesin, meskipun roda kemudi tidak sedang berputar.

2. Power Steering Elektrik

Power steering elektrik adalah sistem kemudi yang lebih modern dan semakin populer, terutama di kendaraan-kendaraan baru. Sistem ini menggunakan motor listrik yang terhubung dengan sistem kemudi untuk memberikan bantuan. 

Berbeda dengan sistem hidrolik, power steering elektrik hanya memanfaatkan energi saat roda kemudi berputar, yang membuatnya lebih efisien dalam konsumsi energi.

Sistem ini juga mengurangi kerumitan mekanis dan bobot kendaraan secara keseluruhan.

3. Hybrid Power Steering

Hybrid power steering menggabungkan teknologi hidrolik dan elektrik dalam satu sistem. Pada sistem ini, pompa hidrolik digerakkan oleh motor listrik alih-alih oleh mesin kendaraan langsung. 

Ini memberikan keuntungan dari kedua teknologi: daya dan responsivitas dari sistem hidrolik, serta efisiensi energi yang ditawarkan oleh sistem elektrik. Teknologi ini semakin banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan terbaru.

Kapan Harus Ganti Oli Power Steering?

Disarankan untuk mengganti oli power steering setiap 40.000 km untuk menjaga kinerja mobil tetap optimal. Jika oli power steering tidak diganti sesuai waktu yang dianjurkan, maka kinerja mobil akan terganggu. 

Oli yang sudah buruk atau kekurangan dapat menyebabkan komponen power steering seperti pinion dan rack menjadi aus dan berkarat. 

Jika kondisi oli buruk, sistem hidrolik tidak akan berfungsi dengan baik, yang bisa menyebabkan setir menjadi sulit digerakkan dan kemudi terasa lebih berat. Kerusakan juga bisa terjadi pada komponen lain seperti steering dan pinion. 

Selain itu, kebiasaan mengemudi yang tidak tepat, seperti sering melakukan manuver ekstrim atau memutar setir hingga titik maksimal, juga bisa mempercepat kerusakan pada power steering.

Gejala yang Timbul jika Power Steering Mengalami Kerusakan

Seperti halnya komponen kendaraan lainnya, power steering juga rentan mengalami kerusakan, yang sering kali disebabkan oleh kegagalan sistem hidrolik untuk berfungsi dengan baik atau kurangnya pasokan oli power steering. 

Jika terjadi kerusakan, beberapa gejala bisa muncul sebagai tanda. Gejala yang paling sering ditemui adalah kemudi yang menjadi berat. 

Jika kamu merasa kesulitan dalam memutar setir, itu bisa menjadi tanda bahwa tabung di atas pompa oli kekurangan suplai oli steering. Akibatnya, setir akan terasa lebih berat, dan komponen seperti rack, pinion, serta steering bisa mengalami kerusakan.

Selain kekurangan oli, kerusakan power steering juga bisa disebabkan oleh kebiasaan mengemudi yang kurang tepat, seperti melakukan manuver ekstrem atau memutar setir hingga titik maksimal saat kendaraan berhenti. 

Oleh karena itu, penting untuk mengemudi dengan hati-hati dan memastikan sistem power steering dalam kondisi baik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Tips Memilih Oli Power Steering

1. Kekentalan Oli

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, oli power steering menggunakan sistem single grade, berbeda dengan oli mesin yang memakai multi grade. 

Oleh karena itu, hal pertama yang perlu diperhatikan saat memilih oli untuk power steering adalah kekentalannya. Biasanya, oli power steering memiliki kekentalan single grade antara SAE 30 hingga 80.

2. Kandungan Zat Aditif

Zat aditif dalam oli power steering berfungsi untuk mencegah keausan dan karat.

Meskipun jumlah zat aditif dalam oli power steering lebih sedikit dibandingkan dengan oli mesin, pastikan oli yang kamu pilih mengandung zat aditif yang tepat untuk melindungi sistem kemudi mobil.

3. Oli dengan Stop Leak

Memilih oli yang mengandung stop leak dapat membantu menjaga karet seal agar tetap elastis dan tahan lama. 

Oli dengan stop leak umumnya lebih baik dibandingkan dengan ATF karena mengandung bahan anti buih dan anti bocor yang mendukung kinerja pompa agar tetap optimal. 

Sebagian besar oli power steering sudah dilengkapi dengan bahan khusus untuk menjaga kinerja seal agar tetap berfungsi maksimal.

Rekomendasi Oli Power Steering Terbaik

1. Castrol ATF Dex 3

Castrol ATF Dex 3 merupakan oli power steering yang dirancang khusus untuk sistem power steering dan transmisi otomatis. Dengan kekentalan yang tepat, oli ini memastikan komponen bergerak dengan lancar dan bebas gesekan. 

Oli ini juga memiliki sifat anti-korosi dan anti-oksidasi yang kuat, memberikan perlindungan maksimal pada sistem power steering kamu. 

Dengan harga sekitar Rp80 ribu per liter, oli ini memberikan kemudi yang lebih responsif dan halus dengan harga yang cukup terjangkau.

2. Mobil 1

Mobil 1 adalah pilihan oli power steering yang cocok untuk kamu yang ingin mengganti oli dengan kualitas terbaik. Keunggulannya terletak pada kemampuannya menjaga komponen tetap stabil meski dalam suhu panas sekalipun. 

Oli ini juga dilengkapi dengan teknologi Friction Modifiers yang efektif mengurangi aus dan gesekan, serta menawarkan fleksibilitas untuk digunakan pada berbagai jenis transmisi mobil matic non-CVT. 

Dengan harga sekitar Rp125 ribu, Mobil 1 menawarkan kualitas tinggi yang terjangkau.

3. TMO ATF T-IV4

Bagi pemilik mobil Toyota seperti Avanza, Rush, Daihatsu Xenia, atau Terios, TMO ATF T-IV4 adalah pilihan oli power steering yang tepat. Oli ini dirancang untuk mengurangi panas dan oksidasi, menjaga sistem power steering tetap awet. 

Dibuat khusus untuk transmisi mesin matic non-CVT pada mobil Toyota, oli ini juga memperpanjang umur mesin transmisi. Dengan harga sekitar Rp285 ribu, harga yang lebih tinggi sebanding dengan kualitas tinggi yang ditawarkan.

4. Unilub ATF Power Steering

Unilub ATF Power Steering adalah pilihan oli power steering yang cocok digunakan dalam iklim tropis Indonesia. 

Dibuat dengan bahan-bahan berkualitas standar Amerika Serikat, oli ini melindungi sistem transmisi dari oksidasi tinggi dan menjaga kinerja mesin tetap optimal. 

Harganya yang terjangkau, sekitar Rp65 ribu, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kinerja sistem power steering.

5. Honda PSF II

Bagi pengguna mobil Honda, Honda PSF II adalah pilihan oli power steering yang sangat disarankan. 

Dengan lapisan halus yang mencegah benturan antar logam dan meminimalkan keausan pada komponen power steering, oli ini memberikan perlindungan maksimal. 

Dilengkapi dengan formula anti gores dan anti aus, oli ini cocok digunakan pada semua sistem power steering Honda dengan harga sekitar Rp150 ribu.

6. Top 1 Lifetime

Top 1 Lifetime adalah oli power steering yang bisa digunakan pada berbagai jenis kendaraan, dari mobil penumpang hingga truk. Oli ini efektif mengurangi gesekan dan meredam panas berlebihan, menjaga sistem power steering berfungsi optimal. 

Selain itu, oli ini juga membantu menghaluskan suara dan getaran mesin, memberikan kenyamanan saat berkendara. Harganya yang sekitar Rp85.000 membuatnya pilihan yang terjangkau.

7. STP

STP adalah oli power steering yang efektif mengurangi masalah putaran setir yang kurang lancar dan memberikan pengendalian yang lebih baik. 

Dengan kemampuannya mencegah keausan pada pompa power steering dan menjaga kekenyalan seal-seal yang terendam, oli ini mencegah kebocoran dan korosi. STP juga membantu menghambat pembuihan dan oksidasi. 

Oli ini harganya sekitar Rp100 ribu untuk ukuran 900 ml, membuatnya pilihan yang ekonomis dengan berbagai manfaat.

Harga Oli Power Steering

Di pasaran, terdapat banyak pilihan oli khusus power steering dengan harga yang bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Berikut adalah beberapa pilihan harga oli power steering yang tersedia di pasaran:

Merk OliHarga
STP Power Steering Fluid + Stop LeakRp60.000
Power Steering Prestone RedRp52.000
Shell Spirax S3 ATF MD3 1 LiterRp80.000
Castrol ATF Dex 3 1 LiterRp85.000
Dobeli PF 20 Power Steering Fluid 350 mLRp50.000
Hino Genuine 1 LiterRp50.000
Honda Power Steering Fluid PSF-SRp140.000
Dexron II DRp42.000
TMO ATF Power Steering Fluid D-II 0.8 LiterRp66.000

Sebagai penutup, memahami fungsi oli power steering sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan performa kendaraan agar tetap optimal.

Terkini