Lonjakan Kendaraan di Jalur Nagreg: Volume Arus Mudik Capai 113.889 Kendaraan

Sabtu, 29 Maret 2025 | 06:46:17 WIB
Lonjakan Kendaraan di Jalur Nagreg: Volume Arus Mudik Capai 113.889 Kendaraan

JAKARTA - Arus mudik di Jalur Nagreg mengalami lonjakan signifikan menjelang Lebaran 2025. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, hingga pukul 20.00 WIB, tercatat sebanyak 113.889 kendaraan melintas di jalur utama menuju Garut dan Tasikmalaya tersebut. Angka ini menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan hari sebelumnya yang hanya mencatat 74.799 kendaraan dalam 24 jam penuh.

Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, mengungkapkan bahwa peningkatan ini sudah diprediksi sebelumnya karena masyarakat mulai memilih waktu keberangkatan lebih awal untuk menghindari kepadatan di hari puncak.

“Hari kemarin itu perhitungan 24 jam sebanyak 74.799 kendaraan. Hari ini belum mencapai 24 jam, tapi jumlah kendaraan yang melintas sudah mencapai 113.889 unit,” ujar Eric di Kabupaten Bandung.

Tren menarik yang juga terlihat dalam arus mudik tahun ini adalah menurunnya jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Berdasarkan data Dishub Kabupaten Bandung, tahun lalu terdapat 33.675 kendaraan roda dua yang melintas di Jalur Nagreg, sementara tahun ini jumlahnya turun menjadi 26.209 kendaraan.

Eric menilai penurunan ini merupakan hasil dari keberhasilan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, BUMN, pemerintah provinsi, serta berbagai instansi lainnya. Menurutnya, masyarakat kini lebih memilih moda transportasi umum seperti bus dan kereta api ketimbang menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh.

“Sekarang masyarakat lebih memilih naik bus atau kereta daripada naik motor. Bahkan, fenomena ‘war tiket’ juga terjadi untuk mudik gratis, menunjukkan bahwa masyarakat ingin mudik dengan lebih nyaman dan aman,” tambahnya.

Dishub Kabupaten Bandung memprediksi puncak arus mudik akan terjadi dalam tiga hari ke depan, yakni H-3, H-2, dan H-1 Lebaran. Pergerakan kendaraan diperkirakan meningkat terutama pada sore hingga malam hari, tepat setelah waktu berbuka puasa. Pada jam-jam tersebut, volume kendaraan cenderung melonjak karena banyak pemudik yang memilih berangkat setelah beristirahat dan makan terlebih dahulu.

Untuk mengantisipasi kepadatan, Dishub bersama kepolisian telah menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas. Beberapa langkah yang mungkin diterapkan antara lain sistem buka-tutup jalur serta pengalihan arus kendaraan ke jalur alternatif menuju Garut dan Tasikmalaya.

“Keputusan rekayasa lalu lintas ada di ranah kepolisian, tetapi kami siap mendukung dengan berbagai fasilitas lalu lintas,” jelas Eric.

Dengan meningkatnya volume kendaraan dan kemungkinan kepadatan lalu lintas, pemudik diimbau untuk selalu mempersiapkan kondisi fisik dan kendaraan sebelum berangkat. Selain itu, pemudik juga disarankan untuk menggunakan aplikasi navigasi guna mengetahui jalur alternatif jika terjadi kemacetan.

Lebaran tahun ini diharapkan tetap berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan berbagai pihak terkait, kelancaran arus mudik di Jalur Nagreg diharapkan bisa terus terjaga hingga arus balik nanti.

Terkini