Kajati Bali Soroti Peran Keamanan dan Inovasi dalam Perbankan di Era Digital

Kamis, 13 Maret 2025 | 16:31:27 WIB
Kajati Bali Soroti Peran Keamanan dan Inovasi dalam Perbankan di Era Digital

Jakarta - Dalam kesempatan yang dihadiri oleh jajaran Bank Pembangunan Bali (BPD) serta Jaksa Pengacara Negara (JPN) se-Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana, menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dalam sistem perbankan, terutama di tengah era digital yang terus berkembang. Acara yang diadakan di Prime Hotel Sanur, pada Rabu, 12 Maret 2025, membahas topik terkait Business Judgement Rule dalam sistem perbankan yang semakin global dan modern, Kamis, 13 Maret 2025.

Dalam paparannya, Ketut Sumedana mengingatkan bahwa perbankan harus lebih berhati-hati dalam menjalankan transaksi bisnis. Menurutnya, perbankan tidak boleh hanya fokus pada keuntungan jangka pendek tanpa memperhitungkan risiko yang ada. Ia menekankan pentingnya memitigasi segala kemungkinan risiko, termasuk dalam hal keamanan transaksi, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudence).

"Di era modernisasi ini, sistem perbankan yang semakin mengglobal harus banyak melakukan terobosan dalam layanan untuk meningkatkan kenyamanan dan kecepatan transaksi. Ini akan memungkinkan masyarakat untuk bertransaksi kapan dan di mana saja, dengan sistem keamanan yang dapat melindungi nasabah dengan baik," kata Ketut Sumedana dalam konferensi pers yang diadakan di Sanur.

Tantangan Keamanan di Era Digital dan Risiko Siber

Ketut Sumedana juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh perbankan di era digital, khususnya terkait dengan ancaman serangan siber. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, bank harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk memastikan keamanan transaksi dan data nasabah. Hal ini menjadi sangat krusial karena sektor perbankan memiliki tingkat risiko tinggi, terutama ketika terjadi serangan hacker yang dapat merusak, mengacak, dan mencuri data transaksi perbankan serta informasi nasabah.

"Serangan siber yang semakin canggih dapat merusak sistem yang ada dan berisiko tinggi terhadap stabilitas kepercayaan nasabah. Isu seperti ini bisa mempengaruhi sensitivitas risiko terjadinya rush, di mana nasabah kehilangan kepercayaan terhadap sistem perbankan," tambahnya.

Keamanan dan Stabilitas di Pasar BPD Bali

Sumedana menekankan bahwa pasar BPD Bali, yang sebagian besar terdiri dari nasabah mikro ekonomi, harus terus menjaga stabilitas keamanan. Hal ini tidak hanya mencakup simpanan atau tabungan nasabah, tetapi juga pinjaman serta sertifikat jaminan yang dianggungkan oleh nasabah. Keamanan sistem perbankan di Bali sangat penting untuk memastikan stabilitas sektor perbankan dan mendukung perekonomian masyarakat.

Menurutnya, keberhasilan sektor perbankan dalam menjaga kepercayaan nasabah akan berdampak pada perekonomian yang lebih stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali, yang banyak bergantung pada sektor UMKM dan mikro ekonomi.

Peran Jaksa Pengacara Negara dalam Sistem Perbankan

Ketut Sumedana juga mengungkapkan pentingnya peran Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam membantu sistem perbankan. Ia menyarankan agar pihak JPN dapat dilibatkan dalam proses non-litigasi dan litigasi, mulai dari sengketa tata usaha negara hingga gugatan keperdataan. Selain itu, peran JPN juga dapat mencakup pemberian pendapat hukum (legal opinion) yang berguna dalam pencegahan sengketa hukum di sektor perbankan.

"Penting untuk melibatkan JPN dalam proses-proses tersebut, baik dalam bentuk sengketa hukum maupun pemberian pendapat hukum untuk memperkuat sistem perbankan kita dan mencegah masalah hukum yang lebih besar," ungkap Kajati Bali.

Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Produk Perbankan

Di tengah pengetatan anggaran pemerintah, Sumedana menegaskan bahwa perbankan harus tetap mampu berinovasi dan menciptakan produk-produk baru yang mudah diakses oleh masyarakat. Dengan adanya pengetatan anggaran, sektor perbankan harus dapat beradaptasi dan mendukung perekonomian masyarakat dengan mengembangkan berbagai produk perbankan yang efisien dan bermanfaat.

“Pengetatan anggaran ini harus dijadikan acuan bagi perbankan untuk berinovasi dan berkreasi, menciptakan produk-produk unggulan yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Hal ini sangat penting untuk menghidupkan perekonomian masyarakat, khususnya di Bali, dengan berbagai proyek strategis yang diserahkan kepada swasta untuk menghindari kebocoran keuangan negara,” kata Sumedana.

Menatap Masa Depan Perbankan Bali yang Lebih Maju

Ketut Sumedana juga menekankan pentingnya sektor perbankan untuk terus beradaptasi dengan berbagai kebutuhan masyarakat, baik itu dalam hal produk perbankan maupun dalam hal keamanan. Ia berharap agar perbankan di Bali mampu memberikan dampak yang luas bagi negara dan masyarakat yang lebih maju serta sejahtera.

“Masyarakat Bali kini semakin sadar akan pentingnya sistem perbankan yang efisien dan aman. Oleh karena itu, jajaran perbankan harus terus berinovasi dan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi kemajuan negara dan masyarakat yang sejahtera,” tutupnya.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB