Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis, 13 Maret 2025, dengan target berada di rentang 6.750. Pada Rabu 12 Maret 2025, IHSG ditutup menguat sebesar 119,19 poin atau 1,82 persen ke level 6.665,04. Prediksi ini didasarkan pada analisis teknikal yang menunjukkan potensi penguatan lebih lanjut pada IHSG.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, kondisi pasar saham Indonesia menunjukkan adanya sinyal positif yang dapat mendorong IHSG untuk bergerak lebih tinggi pada Kamis, 13 Maret 2025. "Positive slope pada indikator MACD yang semakin melebar menunjukkan adanya momentum positif, meskipun stochastic RSI berada pada area overbought. Hal ini mengindikasikan bahwa penguatan bisa berlanjut meskipun ada potensi kehilangan momentum dalam waktu dekat," kata Analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis, 13 Maret 2025.
Saham Bank Jadi Penopang Utama
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah sektor perbankan. Phintraco Sekuritas menilai bahwa saham-saham bank, khususnya yang terkait dengan pengumuman dividen, akan memberikan dampak positif bagi IHSG pada Kamis, 13 Maret 2025. Dalam hal ini, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi sorotan setelah mengumumkan rencana pembagian dividen yang diperkirakan memberikan estimasi yield sekitar 2,8 persen berdasarkan harga penutupan Selasa, 11 Maret 2025.
"Pengumuman dividen ini diharapkan menjadi salah satu pendorong penguatan IHSG, mengingat banyak saham dalam konstituen IDXHIDIV20 seperti BBCA, TLKM, ANTM, INDF, dan PGAS yang menunjukkan penguatan signifikan pada perdagangan Rabu kemarin," jelas Phintraco Sekuritas. Ia menambahkan, dengan dimulainya periode pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang agendanya termasuk pembagian dividen, ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pasar, khususnya saham-saham yang memiliki kebijakan dividen menarik.
Sentimen Dividen Jadi Penopang IHSG
Phintraco Sekuritas juga mencatat bahwa meskipun ada potensi ketidakpastian yang datang dari sentimen negatif eksternal, seperti kebijakan tarif hasil Federal Open Market Committee (FOMC) yang masih menjadi tanda tanya, isu dividen diperkirakan akan menjadi penopang utama bagi IHSG. "Isu dividen kemungkinan akan mengimbangi sentimen negatif terkait kebijakan suku bunga dan ketidakpastian lainnya dari luar negeri, yang masih bisa mempengaruhi pergerakan pasar dalam beberapa pekan mendatang," tambahnya.
Prediksi IHSG oleh MNC Sekuritas: Dua Skenario
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas memberikan prediksi dua skenario terkait pergerakan IHSG pada Kamis, 13 Maret 2025 Dalam risetnya, MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG dapat menembus level 6.682, yang membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan lebih lanjut menuju kisaran 6.686-6.762. "Jika IHSG berhasil menembus level 6.682, maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (c) dari wave [y], yang akan membawa indeks menguji area penguatan terdekat," jelas MNC Sekuritas.
Namun, MNC Sekuritas juga memperingatkan bahwa jika IHSG tidak mampu melanjutkan penguatannya dan justru gagal bertahan di atas 6.682, maka ada potensi koreksi yang lebih dalam. "Jika IHSG gagal menembus 6.682 dan berbalik arah, IHSG diprediksi bisa terkoreksi ke rentang 6.408-6.484," tambahnya.
Saham-Saham yang Dapat Diperhatikan
Berdasarkan analisis kedua sekuritas, ada beberapa saham yang patut diperhatikan dalam perdagangan Kamis, 13 Maret 2025. Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham seperti PGAS, TLKM, BBCA, BBRI, dan ASII sebagai potensi penggerak IHSG. Sementara itu, MNC Sekuritas juga mengidentifikasi saham-saham yang menarik perhatian seperti AKRA, BBRI, BMRI, dan HRUM.
"Potensi penguatan saham-saham tersebut didorong oleh faktor-faktor teknikal yang solid serta sentimen positif dari hasil dividen dan pengumuman lainnya yang relevan dengan kinerja perusahaan," ujar MNC Sekuritas.