Kalimantan Timur Catatkan Realisasi Investasi Rp76,33 Triliun, Melampaui Target 2024

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:53:22 WIB
Kalimantan Timur Catatkan Realisasi Investasi Rp76,33 Triliun, Melampaui Target 2024

Jakarta - Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp76,33 triliun sepanjang tahun 2024, melampaui target yang telah ditetapkan, yakni 100,41% dari angka yang diharapkan. Capaian ini tidak hanya menunjukkan kinerja luar biasa dari provinsi ini, tetapi juga semakin mengukuhkan posisi Kaltim sebagai destinasi investasi yang semakin atraktif di tingkat nasional.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur, Fahmi Prima Laksana, jumlah proyek investasi yang terealisasi juga tergolong signifikan, yakni mencapai 24.743 proyek. Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi kontributor utama dengan nilai investasi sebesar Rp55,07 triliun, berasal dari 15.390 proyek. Hal ini menempatkan Kaltim di peringkat kelima secara nasional untuk realisasi PMDN, Kamis, 13 Maret 2025.

Pencapaian PMDN dan Sektor Penyumbang Terbesar

Fahmi menjelaskan bahwa sektor pertambangan masih mendominasi kontribusi PMDN di Kaltim, dengan total nilai investasi mencapai Rp20,98 triliun. Setelahnya, sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menyusul dengan raihan Rp8,50 triliun. Sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya juga mencatatkan nilai investasi signifikan sebesar Rp6,96 triliun. Sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan serta industri makanan juga turut menyumbang dengan masing-masing nilai investasi sebesar Rp3,81 triliun dan Rp3,57 triliun.

Fahmi juga mengungkapkan bahwa distribusi investasi PMDN di Kaltim terkonsentrasi pada beberapa wilayah kabupaten/kota. Kota Balikpapan menjadi wilayah terdepan dengan nilai investasi mencapai Rp21,30 triliun dari 7.575 proyek, disusul oleh Kabupaten Kutai Kartanegara yang tercatat sebesar Rp8,34 triliun dari 3.563 proyek. Di posisi berikutnya adalah Kutai Barat dengan investasi Rp6,85 triliun dari 1.168 proyek, Kutai Timur dengan nilai investasi Rp5,16 triliun dari 1.795 proyek, dan Kota Samarinda dengan investasi Rp3,04 triliun dari 6.185 proyek.

PMA Mengalir ke Kaltim, Singapura dan Malaysia Dominasi Investasi Asing

Sementara itu, untuk Penanaman Modal Asing (PMA), Kaltim juga mencatatkan capaian yang menggembirakan. Total nilai investasi PMA di provinsi ini mencapai US$1.417 miliar dari 1.727 proyek. Kaltim menempati peringkat ke-14 secara nasional untuk realisasi PMA.

Dari sisi sektor, Kutai Kartanegara menjadi wilayah terdepan untuk investasi PMA dengan nilai investasi US$537,93 juta, yang berasal dari 305 proyek. Diikuti oleh Balikpapan yang mencatatkan investasi sebesar US$293,57 juta dari 1.265 proyek, dan Kutai Timur dengan investasi US$285,53 juta dari 272 proyek. Paser dan Berau masing-masing mencatatkan investasi PMA sebesar US$75,08 juta dan US$63,78 juta.

Fahmi menyebutkan bahwa negara-negara asal investasi PMA yang signifikan di Kaltim adalah Singapura dan Malaysia. Singapura menjadi negara dengan kontribusi terbesar, mencatatkan investasi sebesar US$275,12 juta (sekitar Rp4,12 triliun) dari 831 proyek, menguasai 19,41% dari total pangsa pasar investasi PMA. Malaysia menyusul dengan investasi US$266,76 juta (sekitar Rp4,00 triliun) dari 437 proyek, dengan pangsa 18,82%. Selain itu, negara-negara lain seperti China, Spanyol, dan Korea Selatan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap arus modal asing ke Kaltim.

Dampak Positif Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, Fahmi juga menekankan bahwa investasi yang mengalir ke Kaltim telah berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Secara total, investasi PMDN dan PMA di Kaltim berhasil menyerap sebanyak 70.419 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 57.002 tenaga kerja terserap melalui investasi PMDN, sementara 13.417 tenaga kerja terserap melalui investasi PMA.

Menurut Fahmi, penyerapan tenaga kerja ini merupakan bukti nyata dari kontribusi sektor investasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Investasi yang masuk tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga membuka peluang kerja yang besar bagi masyarakat, khususnya di sektor-sektor yang menjadi penyumbang utama investasi di Kaltim," ujar Fahmi.

Kalimantan Timur: Destinasi Investasi yang Semakin Menarik

Capaian investasi ini semakin menegaskan bahwa Kaltim menjadi salah satu destinasi investasi utama di Indonesia. Fahmi berharap agar keberlanjutan investasi yang ada dapat terus meningkat, baik dari sektor PMDN maupun PMA, dengan didorong oleh kebijakan-kebijakan yang mendukung dan iklim investasi yang kondusif.

Kalimantan Timur, yang dikenal dengan potensi alamnya yang melimpah, diharapkan mampu terus menarik investor untuk berkontribusi dalam mengembangkan sektor-sektor strategis seperti pertambangan, industri pengolahan, serta sektor energi dan infrastruktur. Dengan terus berkembangnya investasi dan penyerapan tenaga kerja, Kaltim diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian di wilayah Indonesia Timur.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB