Jakarta – Pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatatkan peningkatan yang signifikan, mencerminkan minat dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi. Menurut data terbaru yang dirilis oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kepulauan Babel, jumlah investor pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya, Selasa, 11 Maret 2025.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Babel, Fahmi Al Kahfi, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022, Babel terus menunjukkan perkembangan positif dalam jumlah investor. “Pertumbuhan investor di Babel sejak 2022 hingga 2024 mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu pada 2022 dengan jumlah 43.370, pada 2023 meningkat menjadi 54.625 dan pada 2024 tumbuh 16,5% atau mencapai 63.634,” ujarnya di Pangkalpinang.
Kota Pangkalpinang Dominasi Pertumbuhan Investor
Kota Pangkalpinang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan enam kabupaten lainnya di Babel. Dari total tujuh kabupaten/kota yang ada, Pangkalpinang tampil dominan dengan jumlah investor mencapai sekitar 17.700. Selanjutnya, Kabupaten Bangka menyusul dengan 14.000 investor, diikuti Belitung dengan 8.100, Bangka Tengah sebanyak 6.500, Bangka Barat 6.400, Bangka Selatan 5.400, dan Belitung Timur sekitar 5.800.
Apabila dihitung sejak 2022 yang saat itu berjumlah 43.370, peningkatan hingga 63.634 pada 2024 menunjukkan pertambahan sekitar 20.264 investor. Dari pertumbuhan ini, Pangkalpinang mencatat angka pertumbuhan tertinggi sebesar 28%, disusul Bangka dengan 22%. Sementara Bangka Barat dan Bangka Tengah masing-masing 10%, Bangka Selatan sembilan persen, Belitung Timur delapan persen, dan Belitung 13%.
Target BEI Babel pada Tahun 2024
Meskipun pertumbuhan ini menggembirakan, Fahmi Al Kahfi menyoroti bahwa jumlah tersebut masih belum terlalu besar jika dibandingkan dengan skala nasional yang telah mencapai sekitar 15 juta investor. “Di tahun ini, BEI Babel menargetkan penambahan investor mencapai 25.000. Kami optimistis dapat mencapai target tersebut,” ujarnya.
Untuk mencapai target ini, BEI Babel melakukan berbagai upaya, termasuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, serta melibatkan para wartawan dalam penyebarluasan informasi seputar pasar modal. “Terima kasih kepada kawan-kawan media massa yang sudah mendukung BEI sepanjang tahun kemarin, meskipun banyak tantangan, terutama karena Babel merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Sumatera,” ungkap Fahmi.
Mendorong Kesadaran Investasi Masyarakat
BEI Babel berkomitmen untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pasar modal sebagai salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2024, BEI Babel telah melangsungkan 572 kegiatan, sehingga berhasil meningkatkan jumlah investor. “Untuk jumlah investor pasar modal di Indonesia saat ini tercatat 14.805.066. Angka ini memang besar, namun dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang berjumlah 272 juta jiwa, tantangan ini harus dimaksimalkan lagi oleh Bursa Efek Indonesia,” katanya.
Sedangkan di Babel dengan jumlah investor mencapai 63.264, angka ini dianggap cukup baik, namun membutuhkan peningkatan lebih lanjut, terutama jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Babel yang mencapai 1,5 juta jiwa.
BEI Babel akan terus mengintensifkan program dan kegiatan agar masyarakat Babel semakin sadar akan pentingnya berinvestasi. Ini bertujuan tidak hanya untuk masa depan masyarakat tetapi juga untuk memerangi maraknya investasi bodong yang sering kali menjerat masyarakat. “Jika masyarakat melek investasi, akan semakin mudah kita memerangi investasi bodong,” pungkas Fahmi.
Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut, Babel diharapkan akan semakin memperkuat posisi sebagai salah satu titik pertumbuhan signifikan dalam peta investasi nasional. Upaya berkelanjutan dari BEI Babel dan partisipasi berbagai pihak akan menjadi kunci untuk mencapai target ambisius pada tahun 2024 dan seterusnya.