Kementerian ESDM Kaji Proyek Energi Baru Terbarukan untuk Didanai Danantara Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:42:27 WIB
Kementerian ESDM Kaji Proyek Energi Baru Terbarukan untuk Didanai Danantara Indonesia

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini tengah memulai langkah konkret dalam mengidentifikasi proyek-proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) yang potensial untuk didanai oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. Langkah ini dilakukan seiring dengan upaya pemerintah dalam mempercepat transisi energi dan mendukung pelaksanaan Rancangan Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang berfokus pada peningkatan pasokan energi.

Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengungkapkan bahwa identifikasi proyek-proyek EBT ini masih dalam tahap awal. "Kita masih mengidentifikasi apa yang mau diusulkan, jadi khusus untuk EBT, kemarin arahan dari Pak Menteri (ESDM) mungkin ya artinya gelombang kedua," ujar Eniya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM pada Selasa, 11 Maret 2025.

Dalam rencana jangka pendek pemerintah, Eniya menjelaskan bahwa proyek energi fosil, khususnya gas, tetap menjadi prioritas. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan pasokan gas yang dibutuhkan dalam masa transisi energi serta untuk memenuhi target-target dalam RUPTL. "Mau diakselerasi di migas dulu, kita kekurangan gas banyak. Ini untuk percepatan pelaksanaan RUPTL dan masa transisi, gasnya harus banyak," jelas Eniya.

Meski demikian, Eniya memastikan bahwa pengkajian proyek EBT yang akan didanai oleh Danantara ini tidak akan memakan waktu lama. Arahan dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, juga telah memetakan beberapa proyek yang menjadi fokus utama. Salah satunya adalah percepatan implementasi bioavtur yang pastinya membutuhkan investasi dan pembangunan infrastruktur pendukung. Selain itu, pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT juga menjadi salah satu prioritas yang membutuhkan perhatian lebih.

Dalam konteks transisi energi yang lebih luas, percepatan pengembangan EBT di Indonesia tidak dapat dipungkiri menjadi langkah strategis. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan potensi energi terbarukan yang cukup besar, tentunya memiliki kewajiban untuk mengambil bagian dalam upaya global menghadapi perubahan iklim. Oleh karena itu, dukungan dari BPI Danantara Indonesia diharapkan dapat mempercepat implementasi proyek-proyek EBT yang telah direncanakan.

"Kita harus bergerak cepat, karena investasi di sektor ini tidak hanya memiliki dampak ekonomi, tetapi juga berdampak positif terhadap lingkungan," tambah Eniya.

Sementara itu, di sisi investor, kepercayaan terhadap proyek-proyek EBT juga diharapkan semakin meningkat seiring dengan komitmen pemerintah dalam memastikan kepastian investasi dan regulasi. Untuk mencapai target tersebut, peran serta berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, sangat dibutuhkan.

Dengan adanya kajian dan identifikasi proyek ini, diharapkan dapat tercipta kerangka kerja yang solid bagi implementasi EBT di masa mendatang. Keberhasilan program ini tentunya tidak hanya akan memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga mendukung Indonesia mewujudkan komitmen dalam mengurangi emisi karbon.

Sebagai catatan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan EBT, termasuk energi surya, angin, biomassa, dan panas bumi. Dengan demikian, optimalisasi potensi ini akan menguntungkan dalam jangka panjang, baik dari segi stabilitas energi maupun dari segi ekonomis.

Ke depan, diharapkan pemerintah dapat terus mendukung inisiatif-inisiatif pengembangan energi terbarukan untuk mencapai target bauran energi nasional yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan langkah awal yang telah dilakukan Kementerian ESDM, optimisme terhadap masa depan energi bersih di Indonesia tentunya semakin kuat.

Terkini