Pemerintah Pastikan Dana Investasi Danantara Bukan dari Masyarakat dan Perbankan

Senin, 10 Maret 2025 | 13:58:41 WIB
Pemerintah Pastikan Dana Investasi Danantara Bukan dari Masyarakat dan Perbankan

Jakarta - Pemerintah menegaskan bahwa dana yang dikelola oleh Danantara untuk investasi tidak bersumber dari dana masyarakat maupun likuiditas perbankan. Sebagai gantinya, dana tersebut berasal dari dividen yang dihasilkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini diungkapkan oleh CEO Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui akun Instagram pribadinya, @rosanroeslani, Senin, 10 Maret 2025.

Dalam keterangannya, Rosan Roeslani menjelaskan bahwa dana dari dividen BUMN ini akan difokuskan pada dua bidang utama. "Pertama, untuk penguatan BUMN dalam bentuk penyetoran modal. Kedua, untuk investasi. Dana yang kita pergunakan untuk investasi adalah dana dari hasil dividen, bukan dana likuiditas perbankan, bukan dana masyarakat yang kita pakai," jelas Rosan, Minggu, 9 Maret 2025.

Rosan mengakui bahwa setiap investasi memiliki risiko yang harus dipertimbangkan. Namun, Danantara akan fokus pada investasi-invetasi yang risikonya dapat dihitung dan dikelola dengan baik. Salah satu bidang investasi yang menjadi perhatian utama adalah hilirisasi, yang sudah terbukti mampu meningkatkan nilai tambah dan potensi ekspor.

Sebagai contoh, Rosan mengungkapkan bahwa hilirisasi nikel telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. "Misalnya, pada 2016, nilai ekspor nikel hanya mencapai US$ 3,3 miliar. Namun, setelah dilakukan hilirisasi, nilai ekspor nikel mampu meningkat sepuluh kali lipat menjadi US$ 30 miliar," katanya.

Rosan menambahkan bahwa selain nikel, ada komoditas lain yang berpotensi untuk dilakukan hilirisasi, seperti kelapa sawit dan rumput laut, yang telah menunjukkan prospek pertumbuhan yang positif. "Next yang mungkin bisa investasi hilirisasi rumput laut. Jadi ini memang ada 28 komoditas, tapi mungkin 4 atau 5 yang akan kita prioritaskan," tambah Rosan.

Langkah investasi Danantara ini, menurut Rosan, tidak hanya berfokus pada aspek pertumbuhan ekonomi yang cepat tapi juga pada kehati-hatian dan dampak ekonomi jangka panjang. Hal ini sejalan dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya investasi yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi perekonomian nasional.

Rosan menegaskan kembali tujuan dari investasi yang dilakukan adalah demi mewujudkan dampak terukur pada sektor-sektor yang tepat. "Harapannya, dengan investasi di sektor yang tepat dapat mewujudkan dampak terukur dan luas sesuai dengan parameter Danantara, yaitu penciptaan lapangan pekerjaan, mengurangi impor, meningkatkan ekspor, dan tentunya daya saing," imbuhnya.

Dengan kebijakan ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh BUMN dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui strategi investasi yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Meskipun terdapat risiko, pendekatan investasi yang hati-hati dan berbasis perhitungan matang diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia masa depan.

Dalam konteks ini, investasi melalui dividen BUMN diharapkan dapat menjadi katalisator bagi berbagai sektor industri, meningkatkan daya saing global, sekaligus menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, langkah investasi ini diharapkan dapat membawa Indonesia ke arah pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.

Terkini