Clarification on Danantara's Funding Sources: CEO Rosan Roeslani Emphasizes Misunderstandings

Senin, 10 Maret 2025 | 13:55:43 WIB
Clarification on Danantara's Funding Sources: CEO Rosan Roeslani Emphasizes Misunderstandings

Jakarta - Dalam beberapa minggu terakhir, wacana mengenai peran dan sumber modal yang akan dikelola oleh Danantara, Badan Pelaksana Investasi baru Indonesia, menjadi topik panas di masyarakat. Seiring peresmian Danantara, muncul kekhawatiran bahwa tabungan masyarakat yang tersimpan di bank-bank BUMN akan digunakan untuk investasi oleh badan tersebut. Namun, Rosan Roeslani, Kepala Badan Pelaksana (CEO) BPI Danantara, segera meluruskan kesalahpahaman ini, Senin, 10 Maret 2025.

Dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 yang berlangsung di The Westin Jakarta, Senin, 10 Maret 2025, Rosan dengan tegas menyatakan bahwa kekhawatiran tersebut tidak berdasar. "Itu salah total, justru berinvestasi dari dividen, dari keuntungan yang selama ini diberikan ke Kementerian Keuangan kami kelola sendiri," tegasnya.

Rosan menjelaskan bahwa modal investasi Danantara berasal dari dividen tahunan yang dihasilkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Dana yang akan kita dapatkan ini adalah dana dari dividen setiap tahun yang dihasilkan semua BUMN ini kita investasikan," tambahnya. Penegasan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat yang sempat was-was mengenai keamanan dana mereka di bank.

Sementara itu, dalam sesi yang sama di acara tersebut, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa pemerintah Prabowo Subianto berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah efisiensi secara besar-besaran. "Dana US$ 20 miliar itu tahun ini. Tahun depan Pak Prabowo dan pemerintah optimis ada tambahan US$ 20 miliar lagi. Dan US$ 20 miliar setiap tahun," ungkap Hashim.

Rencana efisiensi ini dinilai menjadi langkah strategis dalam pengelolaan keuangan negara, memungkinkan Indonesia mengantongi ekuitas hingga US$ 100 miliar dalam periode lima tahun masa pemerintahan. Hashim menambahkan bahwa dana sebesar ini, jika diinvestasikan oleh Danantara, memiliki potensi untuk berkembang tiga hingga empat kali lipat.

"Dengan pengelolaan yang tepat, investasi dana sebesar itu dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian nasional," kata Hashim. Dia optimis bahwa strategi ini akan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Tindakan klarifikasi dari Rosan dan inisiatif efisiensi dari Hashim ini menandai langkah awal yang penting bagi Danantara dalam menjalankan fungsi investasinya. Masyarakat diharapkan dapat memahami dan mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ekonomi melalui kebijakan investasi yang berkesinambungan dan transparan.

Menghilangkan spekulasi dan memastikan komunikasi yang jelas seperti ini dianggap penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap langkah-langkah strategis pemerintah. Lebih lanjut, penggunaan dividen BUMN sebagai sumber investasi juga menunjukkan pendekatan yang berkelanjutan dan akuntabel, sekaligus menghindari ketergantungan pada dana pihak ketiga yang berisiko.

Keseluruhan kebijakan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Dengan langkah yang dianggap tepat ini, Indonesia berada di posisi yang lebih kuat untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjangnya.

Terkini