Mobil Ramah Lingkungan Masih Dibanderol Mahal: Chery Tawarkan Solusi Inovatif

Jumat, 07 Maret 2025 | 19:49:15 WIB
Mobil Ramah Lingkungan Masih Dibanderol Mahal: Chery Tawarkan Solusi Inovatif

Jakarta - Tahun 2025 menjadi era kebangkitan mobil ramah lingkungan di Indonesia. Namun, tingginya harga mobil jenis ini dibandingkan kendaraan konvensional, terutama BEV (Battery Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), masih menjadi tantangan utama bagi konsumen. Meskipun demikian, beberapa produsen mulai mencari solusi untuk menjangkau lebih banyak pembeli dengan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas, Jumat, 7 Maret 2025.

Mobil listrik berbasis baterai, seperti Wuling Air ev Lite, Seres E1, dan Honda Brio listrik, kini bisa didapatkan dengan harga di bawah Rp200 juta. Namun, mobil-mobil ini umumnya memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan mobil kota lainnya dan dibekali dengan fitur keamanan yang terbatas. Sistem hiburan, jarak tempuh, dan daya tahan baterai juga masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu, penjualan mobil listrik di kisaran harga tersebut belum bisa menyaingi tipe tertinggi atau model lain yang lebih lengkap fiturnya.

Di tengah panorama ini, PT Chery Sales Indonesia (CSI), tak tinggal diam. Perusahaan ini menunjukkan minat serius untuk memasuki segmen pasar ini dengan cara berbeda. “Kita akan bikin produk murah bukan murahan. Kami pasti akan membawa BEV atau PHEV dengan harga lebih terjangkau, karena kami memiliki teknologinya,” ujar Zeng Shuo, Country Director PT CSI, di Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.

Lebih lanjut, Zeng Shuo mengungkapkan bahwa Chery saat ini tengah mengembangkan platform baru yang akan bisa digunakan untuk berbagai model dan tipe powertrain. "Satu platform bisa banyak pilihan model. Kami bisa buat murah tapi bukan murahan. Kami tetap membawa produk BEV ke sini. Mobil harus aman, memiliki fitur dan teknologi yang bukan sekadar gaya. Kami ingin mendahului [produk lain], dan teknologi itu adalah nomor satu bagi kami,” tambahnya.

Chery telah memiliki dua model BEV di pasar Indonesia, yaitu Omoda E5 dan J6. Keduanya dirakit secara lokal di pabrik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Sejak kembali ke Indonesia pada 2022, Chery juga pernah memperkenalkan model EQ1, mobil listrik mungil yang memiliki panjang 3.200 mm, lebar 1.670 mm, dan tinggi 1.590 mm. Dengan jarak antar poros roda 2.150 mm, EQ1 menawarkan kapasitas dan kenyamanan optimal bagi pengendara.

Chery EQ1 dipersenjatai dengan baterai lithium-ion dan satu motor listrik. Mobil ini dapat memproduksi tenaga maksimal 75 dk dan torsi 147 Nm, membuatnya mampu berakselerasi dari 0 hingga 50 kilometer per jam hanya dalam enam detik. Dalam hal keamanan, kecepatan maksimal EQ1 dibatasi hingga 120 km per jam, sementara jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 402 kilometer. Pengisian daya dari nol hingga 80 persen dapat dicapai hanya dalam waktu 30 menit.

Rencana Chery untuk mengembangkan platform baru yang lebih fleksibel menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan kendaraan ramah lingkungan yang lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia. Dengan pendekatan ini, Chery berharap dapat membuka jalan bagi pasar yang lebih luas sekaligus mempertahankan standar teknologi dan keamanan yang tinggi.

Langkah yang diambil Chery diharapkan dapat mendorong produsen lain untuk juga berinovasi dalam menyediakan solusi kendaraan yang lebih terjangkau tapi tetap berkualitas. Dengan demikian, mobil ramah lingkungan dapat semakin populer dan terjangkau bagi masyarakat luas, sejalan dengan upaya global dalam mengurangi emisi dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Terkini