Jakarta – Diversifikasi portofolio menjadi salah satu strategi investasi utama yang diakui efektif dalam meminimalkan risiko dan memastikan stabilitas hasil investasi di tengah fluktuasi pasar. Pendekatan ini menjadi semakin relevan di tengah ketidakstabilan ekonomi global yang memengaruhi berbagai sektor, sehingga menciptakan dorongan bagi industri asuransi untuk menawarkan solusi investasi yang lebih terjangkau dan aman bagi nasabahnya, Jumat, 7 Maret 2025.
Dalam sebuah wawancara terkini, Chief Partnership Distribution Officer Sun Life Indonesia, Octavianus Ariwan, menegaskan pentingnya diversifikasi dalam strategi investasi untuk menghadapi ketidakpastian pasar. "Diversifikasi investasi adalah kunci untuk menghadapi ketidakpastian pasar sekaligus menciptakan kemapanan finansial jangka panjang," ujarnya.
Studi McKinsey Global Wealth 2023 mendukung pandangan ini dengan mengungkapkan bahwa sebanyak 86 persen individu high-net-worth (HNW) secara aktif mencari solusi diversifikasi aset untuk melindungi kekayaan mereka dari volatilitas pasar. Laporan ini menunjukkan bahwa stabilitas jangka panjang menjadi prioritas utama bagi para investor elit yang berusaha mempertahankan nilai aset mereka meskipun kondisi pasar tidak menentu.
Sejalan dengan studi tersebut, Boston Consulting Group (BCG) dalam laporan Wealth Report 2022 memproyeksikan bahwa aset keuangan global akan tumbuh sebesar 5,3 persen per tahun hingga 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh kontribusi signifikan dari portofolio yang terdiversifikasi secara optimal, menggarisbawahi pentingnya strategi diversifikasi dalam mencapai target pertumbuhan aset.
Menangkap kebutuhan ini, PT Sun Life Financial Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk baru-baru ini meluncurkan dua produk asuransi inovatif: Asuransi X-Tra Wealth Link dan Asuransi X-Tra Invest Assurance. Produk-produk ini dirancang untuk menggabungkan optimalisasi investasi jangka panjang dengan diversifikasi portofolio, memberikan solusi keuangan yang komprehensif untuk nasabah.
Data dari studi Retirement Reimagined 2024 yang dilakukan oleh Sun Life Asia menunjukkan tantangan dalam perencanaan keuangan di Indonesia. Menurut survei tersebut, 67 persen responden baru mulai merencanakan keuangan mendekati masa pensiun, sementara 19 persen lainnya tidak memiliki rencana sama sekali. Hanya sepertiga dari populasi yang merasa percaya diri dengan perencanaan keuangan mereka. Fakta ini menegaskan perlunya produk yang dapat mendukung masyarakat dalam perencanaan finansial yang lebih baik.
Octavianus lebih lanjut menjelaskan bahwa produk-produk asuransi terbaru ini diharapkan dapat menjadi jawaban untuk tantangan tersebut. "Karena asuransi tersebut tidak hanya menyediakan peluang diversifikasi investasi jangka panjang, tetapi juga menawarkan fleksibilitas dan stabilitas untuk membantu nasabah menghadapi tantangan finansial masa depan dengan lebih percaya diri," tambahnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Head of Preferred Wealth and Insurance Business CIMB Niaga, Ariteguh Arief. Dia menyatakan bahwa kolaborasi antara Sun Life Indonesia dan CIMB Niaga ini bertujuan untuk memberikan solusi yang optimal bagi nasabah dalam mengelola portofolio mereka. "Produk itu dirancang untuk menjawab kebutuhan nasabah yang terus berkembang dan memberikan fleksibilitas dalam mencapai tujuan finansialnya," jelas Ariteguh Arief.
Melalui langkah-langkah proaktif ini, diharapkan lebih banyak individu akan terinspirasi untuk mengambil langkah pertama menuju stabilitas keuangan jangka panjang dengan memanfaatkan solusi diversifikasi portofolio yang tersedia. Dengan fluktuasi pasar yang tak terduga, diversifikasi bukan hanya menjadi pilihan, tetapi juga kebutuhan yang tak terelakkan bagi siapa saja yang ingin memastikan aset mereka tetap aman dan bertumbuh sesuai dengan harapan.
Dalam era informasi yang serba cepat ini, nasabah diharapkan untuk lebih teredukasi tentang pentingnya diversifikasi sebagai alat utama dalam strategi manajemen risiko. Dengan adanya produk-produk asuransi yang mendukung diversifikasi, nasabah dapat lebih percaya diri memasuki masa depan yang penuh ketidakpastian dengan fondasi keuangan yang lebih kuat.