Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia: Tantangan Serius bagi Indonesia

Selasa, 04 Maret 2025 | 16:43:54 WIB
Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia: Tantangan Serius bagi Indonesia

Jakarta - Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menghadapi masalah serius terkait kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah. Meskipun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan dalam berbagai indikator, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Dengan populasi mencapai 281,6 juta jiwa pada pertengahan tahun 2024, perbaikan kualitas SDM menjadi prioritas untuk menjaga daya saing bangsa, Selasa, 4 Maret 2025.

Menurut BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2024 mencapai 75,02, naik 0,85 persen dari tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, umur harapan hidup, harapan lama sekolah, dan pengeluaran riil per kapita per tahun juga menunjukkan tren peningkatan. Namun, dibalik angka-angka yang menggembirakan ini, masih tersimpan kekhawatiran mengenai kualitas SDM yang belum merata di seluruh Indonesia.

Menurut data, Provinsi Papua Pegunungan mencatat Indeks Pembangunan Manusia terendah sebesar 54,43. Hal ini menunjukkan ketidakmerataan kualitas SDM, yang sebagian besar diakibatkan oleh mutu pendidikan yang kurang memadai. Data Angka Partisipasi Sekolah (APS) mengungkapkan tingginya angka partisipasi sekolah pada usia 7-12 tahun di Indonesia, mencapai 99,16%, sementara pada usia 19-23 tahun, angka ini merosot tajam menjadi 28,96%.

Penurunan signifikan partisipasi pendidikan pada usia dewasa muda mengungkapkan tidak semua masyarakat Indonesia mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Dikutip dari Kompas.com, peringkat Indonesia dalam populasi masyarakat paling berpendidikan berada di posisi ke-63 dari 89 negara. Dalam hal ini, Indonesia tertinggal jauh dibandingkan Malaysia yang berada di peringkat ke-45. Penyebab utama meliputi kurangnya alokasi dana, fasilitas yang kurang memadai, dan kurikulum yang tidak relevan.

Seorang pakar pendidikan menyatakan, "Indonesia perlu melakukan reformasi dalam bidang pendidikan. Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, dan pelatihan untuk tenaga pendidik harus diperkuat."

Selain pendidikan, aspek kesehatan juga menjadi pilar penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Kebiasaan hidup tidak sehat dan fasilitas kesehatan yang belum merata memperburuk situasi. Menurut indeks pelayanan kesehatan dari majalah CEO World edisi 2024, Indonesia berada di peringkat ke-39 dari 110 negara, menunjukkan perlunya peningkatan dalam layanan kesehatan.

Laporan terbaru menyatakan distribusi dokter yang belum merata menjadi salah satu masalah utama. "Banyak wilayah di Indonesia masih kekurangan dokter," ungkap seorang ahli kesehatan. "Ini mempengaruhi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas."

Kesenjangan sosial dan ekonomi juga berkontribusi terhadap rendahnya kualitas SDM. Data BPS menunjukkan penurunan persentase kemiskinan menjadi 9,03 persen pada Maret 2024. Namun, jumlah penduduk miskin masih mencapai 25,22 juta orang, yang membatasi akses mereka terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas.

Isu-isu ini memperburuk pertumbuhan ekonomi negara. SDM yang rendah berdampak pada produktivitas, efisiensi kerja, dan daya saing industri, yang akhirnya menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Tingginya angka pengangguran dan pekerjaan tidak tetap juga mempengaruhi stabilitas ekonomi.

"Daya saing Indonesia di tingkat global menurun terutama dalam ruang lingkup teknologi dan inovasi," komentar seorang ekonom. "Untuk bersaing di era globalisasi, peningkatan kualitas SDM adalah kunci."

Pemerintah memiliki peran sentral dalam mengatasi masalah ini dengan kebijakan yang menargetkan peningkatan pendidikan dan kesehatan. Akses pendidikan yang merata dan relevan harus menjadi prioritas. Selain itu, membuka lapangan kerja yang luas dan pelatihan keterampilan untuk masyarakat akan membantu mengurangi ketimpangan ekonomi.

Menurut para ahli, "Rendahnya kualitas SDM harus dihadapi dengan investasi serius dalam pendidikan dan kesehatan. Ini adalah solusi utama untuk meningkatkan daya saing dan mempercepat kemajuan bangsa."

Secara keseluruhan, tantangan peningkatan kualitas SDM di Indonesia membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat. Dengan berfokus pada reformasi pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, dan pengurangan kesenjangan sosial, Indonesia dapat bergerak menuju pembangunan berkelanjutan dan daya saing global yang lebih kuat.

Terkini