BSI Dorong Pembiayaan Kendaraan Listrik, Naik 266% Hingga 2025

Selasa, 04 Maret 2025 | 16:28:04 WIB
BSI Dorong Pembiayaan Kendaraan Listrik, Naik 266% Hingga 2025

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung implementasi environment, sustainability, and governance (ESG) di portfolio bisnis mereka. Dalam langkah signifikan menuju transportasi berkelanjutan, BSI melaporkan peningkatan tajam dalam pembiayaan kendaraan listrik (EV), mencapai Rp 185 miliar hingga Januari 2025. Capaian ini menandakan lonjakan sebesar 266% jika dibandingkan secara tahunan (YoY), Selasa, 4 Maret 2025.

Komitmen Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa pertumbuhan ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang mendorong ekosistem kendaraan listrik dengan berbagai insentif, termasuk insentif pajak. "Pencapaian ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik dan memberikan stimulus insentif pajak," ujar Anton dalam siaran pers pada Selasa (4/3).

BSI tidak hanya berhenti di situ, Anton mengungkapkan bahwa bank ini terus mengeksplorasi kolaborasi dengan para pelaku pasar guna memperkuat penetrasi pasar kendaraan listrik. "Tahun ini kami akan menggandeng salah satu produsen ramah lingkungan untuk optimalisasi penyerapan pembiayaan EV dan juga melakukan optimalisasi program kerja sama COP [car ownership program]," tambah Anton.

Dalam rangka memperkuat pelaksanaan ESG, BSI juga telah menerapkan penggunaan green operation melalui mobil operasional ramah lingkungan. Strategi ini sejalan dengan program Astacita pemerintah yang menekankan pentingnya pertumbuhan bisnis berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek 3P: people, profit, dan planet.

Stimulus Pemerintah Menjadi Daya Tarik

Menurut Anton, pertumbuhan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik didorong oleh insentif pemerintah, salah satunya adalah insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan listrik hingga 31 Desember 2025. "Insentif ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, sehingga kami optimistis permintaan pembiayaan EV akan terus meningkat," tutur Anton.

BSI telah menjalin kerjasama strategis dengan beberapa produsen otomotif EV dan dealer penyedia EV sejak awal tahun untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan ini di Indonesia. Selain itu, pihak internal BSI sendiri telah mempersiapkan 139 kendaraan listrik untuk digunakan sebagai kendaraan operasional pada tahap pertama tahun ini. Langkah ini sebagai bagian dari upaya mendukung program Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Promosi dan Kerjasama Untuk Nasabah

BSI menawarkan beragam promo menarik untuk pembiayaan kendaraan ramah lingkungan. Bank ini memanfaatkan potensi dari 21 juta nasabahnya dengan menyediakan uang muka (DP) rendah dan hadiah menarik bagi nasabah yang memilih untuk beralih ke pembiayaan kendaraan listrik. "Kami menjalin kerja sama dengan beberapa merek kendaraan listrik serta menyediakan DP rendah dan hadiah menarik untuk nasabah pembiayaan kendaraan listrik," Anton menambahkan.

Melalui berbagai langkah ini, BSI berharap dapat terus berkontribusi dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia, mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan. Anton menegaskan, "BSI optimistis dapat terus berkontribusi dalam percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah."

Dalam era transformasi menuju keberlanjutan ini, BSI berharap kebijakan dan inisiatif terbaru mereka tidak hanya meningkatkan nilai portofolio bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Upaya BSI ini tidak hanya menjadi katalis bagi pertumbuhan bisnis yang ramah lingkungan tetapi juga membantu dalam transisi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Terkini