Jakarta - Memasuki usia ke-44, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengusung tema "Menata Ulang, Menyulut Perubahan" dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) perusahaan. Tema ini menjadi seruan bagi seluruh elemen di Bukit Asam untuk melakukan introspeksi, bergerak maju, dan bertransformasi demi memberikan kontribusi signifikan bagi keberlanjutan energi Indonesia, Selasa, 4 Maret 2025.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam sambutannya menegaskan bahwa perusahaan menargetkan untuk tidak sekadar menjadi pengamat dalam era perubahan ini, tetapi berperan sebagai pelopor. "Di usia ke-44 ini, sudah saatnya PTBA tidak hanya menjadi penonton perubahan, tetapi menjadi pelopor perubahan," ungkap Arsal. Ia menambahkan, “Mari bersama-sama kita ciptakan terobosan yang tidak hanya memberikan nilai tambah bagi perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia.”
Komitmen pada Transformasi Bisnis Berkelanjutan
Dalam perayaan HUT tersebut, Arsal Ismail juga menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam mewujudkan Energi Tanpa Henti. Arsal mengungkapkan, "Dengan semangat Menata Ulang dan Menyulut Perubahan, Bukit Asam terus berinovasi dan beradaptasi agar dapat berkembang secara berkelanjutan, mendukung swasembada energi, pembangunan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
PTBA terus menggandeng sejumlah pihak untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk berbasis batu bara. Salah satu kerja sama strategis dilakukan dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) untuk konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet, bahan baku penting untuk baterai. Peluncuran perdana proyek percontohan ini dilakukan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024.
Inovasi dalam Pemanfaatan Batu Bara
Proyek ini merupakan langkah besar dalam memanfaatkan produksi batu bara untuk menghasilkan produk bernilai tinggi. Artificial Graphite merupakan bahan krusial dalam pembuatan Anoda, sementara Anode Sheet berfungsi sebagai elektroda pada baterai. Produk hilir lainnya yang sedang dikembangkan PTBA meliputi asam humat, yang merupakan hasil penelitian bersama Universitas Gadjah Mada (UGM). Asam humat, yang diluncurkan prototipenya di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Riau pada 12 Desember 2024, diharapkan dapat menjadi solusi organik untuk peningkatan kualitas tanah.
Fokus pada Energi Baru Terbarukan
Kendati dikenal sebagai perusahaan batu bara, PTBA berkomitmen untuk memperluas diversifikasi bisnis ke sektor energi baru terbarukan (EBT). Dengan memanfaatkan lahan bekas tambang, PTBA mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Proyek PLTS berhasil diterapkan di berbagai lokasi, termasuk di lahan pasca tambang Ombilin, Sumatera Barat, dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan potensi kapasitas mencapai 200 Megawatt-peak (MWp).
Salah satu proyek PLTS yang mengemuka adalah kerja sama PTBA dengan PT Angkasa Pura II di Bandara Soekarno-Hatta. Sejak Oktober 2020, PLTS berkapasitas 241 kilowatt-peak (kWp) telah beroperasi penuh di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Selain itu, PTBA juga berkolaborasi dengan Jasa Marga Group untuk PLTS di jalan tol, seperti PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara, yang diresmikan pada 21 September 2022.
Lebih lanjut, PTBA juga menandatangani kerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pengembangan PLTS dengan kapasitas 23,07 kWp, yang operasionalnya telah dimulai sejak Juni 2023. Langkah-langkah ini menegaskan ambisi PTBA dalam mendorong swasembada energi sekaligus berkontribusi terhadap upaya memperkuat ketahanan energi nasional.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Mengakhiri pidatonya, Arsal Ismail mengajak seluruh pemangku kepentingan PTBA untuk berkiprah lebih besar dalam memajukan sektor energi Indonesia. "Transformasi ini bukan sekadar tentang kemajuan PTBA, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memberi lebih kepada masyarakat dan negara," ucap Arsal.
Dengan semangat menata ulang dan menyulut perubahan, PT Bukit Asam Tbk terus berkomitmen menghadirkan terobosan inovatif dan energi berkelanjutan demi masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.