Sektor Pertambangan dan Migas: Pilar Ekonomi Indonesia, Tantangan Keselamatan, dan Upaya Meningkatkan Kompetensi Pengawas Operasional

Selasa, 04 Maret 2025 | 13:07:08 WIB
Sektor Pertambangan dan Migas: Pilar Ekonomi Indonesia, Tantangan Keselamatan, dan Upaya Meningkatkan Kompetensi Pengawas Operasional

Jakarta - Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, menjadikan sektor pertambangan dan minyak serta gas (migas) sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Berbagai komoditas tambang seperti batubara, nikel, tembaga, serta cadangan minyak dan gas bumi memainkan peran vital dalam memastikan pasokan energi dan bahan baku industri, Selasa, 4 Maret 2025.

Kontribusi kedua sektor ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tidak bisa diremehkan. Namun, dibalik kontribusi ekonominya yang besar, sektor ini tidak lepas dari berbagai tantangan, khususnya dalam aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Risiko operasional yang tinggi menuntut adanya tenaga pengawas operasional yang andal dan kompeten.

Kebutuhan Kompetensi Pengawas Operasional

Menghadapi risiko tersebut, Energy Academy hadir dengan solusi berupa Training Pengawas Operasional Pertama (POP). Pelatihan ini bersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan ditujukan bagi para supervisor di sektor pertambangan. Selain itu, pelatihan ini relevan bagi industri migas, sehingga dapat meningkatkan kompetensi para pengawas operasional untuk menjamin keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan.

Landasan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor pertambangan tidak dapat dipisahkan dari landasan hukum yang kuat. Dalam konteks ini, UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara menjadi salah satu pijakan utama. Lebih lanjut, Keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/djg/2003 menjadi dokumen penting yang menegaskan pentingnya pemenuhan standar kompetensi bagi setiap Pengawas Operasional Pertama (POP).

"Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memastikan para peserta dapat menjalankan perannya dalam mengawasi operasional tambang maupun migas dengan tetap menjunjung tinggi aspek keselamatan dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, sektor ini tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi tetapi juga beroperasi secara bertanggung jawab," ungkap salah satu narasumber dari Energy Academy.

Tantangan dan Inovasi di Sektor Pertambangan dan Migas

Tantangan terbesar dalam sektor ini adalah meminimalisir dampak lingkungan dari kegiatan operasi. Keberadaan pengawas operasional yang kompeten menjadi kunci untuk mencegah kecelakaan kerja serta mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem sekitar. Inovasi dalam teknologi penambangan dan pengolahan limbah juga harus ditegakkan sejalan dengan kompetensi sumber daya manusia yang memadai.

Para ahli menyebutkan bahwa krisis lingkungan yang timbul dari kegiatan pertambangan bisa diminimalisir jika para pengawas operasional memiliki pemahaman mendalam akan regulasi serta standar keselamatan yang berlaku. Training POP dari Energy Academy menyediakan kurikulum berbasis kompetensi yang menitikberatkan pada peningkatan keterampilan dan pemahaman menyeluruh mengenai pengelolaan risiko.

Sementara itu, seorang peserta pelatihan, yang telah berkecimpung di industri ini selama lebih dari satu dekade, menyatakan, “Pelatihan ini membuka mata banyak supervisor termasuk saya, tentang inovasi dan praktik terbaik yang sesuai dengan standar global dalam pengelolaan operasional tambang yang aman dan ramah lingkungan.”

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB