Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon secara resmi mengeluarkan imbauan bagi masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying terhadap minyak tanah. Pernyataan tersebut muncul di tengah kekhawatiran akan potensi kekurangan bahan bakar menjelang Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri 2025. Dengan adanya jaminan langsung dari Pertamina terkait ketersediaan minyak tanah, warga Ambon diharapkan tetap tenang dan bijak dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari, Senin, 3 Maret 2025.
Dalam keterangan resminya pada Minggu, 2 Maret 2025, Pj Sekretaris Kota Ambon, Robby Sapulette, menyatakan bahwa hasil rapat koordinasi antara Pemkot Ambon, Pertamina, dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) telah memastikan bahwa stok minyak tanah akan aman bahkan hingga 40,8 hari ke depan. "Setelah kita rapat koordinasi bersama Pertamina dan Hiswana Migas, dijamin stok minyak tanah aman hingga Idul Fitri, karena Pertamina telah menjamin stok minyak tanah bisa mengcover sampai dengan 40,8 hari ke depan," jelas Robby Sapulette.
Sebagai langkah antisipasi permintaan yang meningkat selama Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina telah menambah suplai minyak tanah sebanyak lima persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata suplai bulanan. Langkah ini dinilai cukup sigap untuk mengatur distribusi agar tidak terjadi kekurangan.
Pemerintah Kota Ambon mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menghindari tindakan panic buying yang dapat memicu ketidakstabilan pasokan di pasar. “Sebab dari agen, suplai ke pangkalan dan kemudian ke masyarakat, termasuk juga bahan-bahan bakar gas atau elpiji, semua dalam kondisi normal saja,” tambah Robby Sapulette.
Tak hanya itu, perwakilan dari Hiswana Migas, Richard Sahertian, menegaskan bahwa agen minyak tanah di Kota Ambon telah siap menyalurkan minyak tanah sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Pertamina. Dalam upaya menjaga kestabilan harga dan distribusi yang adil, Richard memberikan peringatan tegas kepada agen dan pangkalan agar tidak melakukan penjualan yang melanggar aturan, seperti menaikkan harga atau menjual dalam jumlah besar yang tidak wajar.
“Kami mohon masyarakat bisa memantau penjualan minyak tanah di pangkalan, jika mendapati pangkalan menjual minyak tanah dalam jumlah berlebihan maka dilaporkan kepada agen,” ujar Richard Sahertian, menambahkan bahwa sanksi akan diberikan kepada pihak-pihak yang melanggar aturan tersebut.
Menyampingkan fokus utama pada minyak tanah, Sales Branch Manager Pertamina Maluku, Aditia, juga mengesampingkan kekhawatiran yang sama mengenai bahan bakar gas atau elpiji. Menurut Aditia, Pertamina telah mempersiapkan layanan yang memudahkan masyarakat, yaitu layanan pengiriman elpiji dan pemasangan melalui aplikasi My Pertamina. Selain itu, Aditia menyampaikan masyarakat dapat melaporkan adanya kecurangan distribusi melalui call center 135.
Dengan berbagai langkah antisipatif dan kolaborasi yang sudah terjalin antara pihak Pemkot Ambon, Pertamina, dan Hiswana Migas, diharapkan tidak ada lagi keresahan dari warga mengenai ketersediaan bahan bakar selama bulan yang dinanti-nanti ini. Semua ini dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa harus dipusingkan dengan isu logistik yang dapat mengganggu keseharian mereka.
Akhir kata, imbauan ini diharapkan dapat diterima dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Ambon agar kondisi pasar tetap stabil dan situasi tetap kondusif selama periode yang biasanya mengalami peningkatan pada kebutuhan pokok ini. Pemkot Ambon berkomitmen untuk terus memantau situasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait demi kepentingan dan kesejahteraan bersama.