Jakarta - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, di bawah naungan Kanwil Ditjenpas Sulteng, menjadi tuan rumah bagi sosialisasi dan edukasi bertema "Cinta, Bangga, Paham Rupiah" (CBP) yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah pada Kamis, 27 Februari 2025. Kegiatan ini mengusung tema "Menebar Semangat Cinta Rupiah ke Penjuru Negeri" dan bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencintai, memahami, dan menggunakan rupiah sebagai mata uang resmi Republik Indonesia.
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, menyambut hangat kedatangan tim edukasi BI. Ia menegaskan pentingnya sosialisasi ini dalam memberikan wawasan baru kepada anak-anak binaan serta menumbuhkan kecintaan terhadap rupiah. "Saya ucapkan terima kasih atas kedatangan tim dari Bank Indonesia. Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru kepada anak-anak tentang keaslian dan merawat rupiah, identitas dan simbol bangsa, serta fungsi rupiah dalam perekonomian," ungkap Kafi dalam sambutannya, Jumat, 28 Februari 2025.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya BI untuk menyebarluaskan pengetahuan mengenai rupiah kepada semua kalangan, khususnya generasi muda. Raka, salah satu pemateri dari Bank Indonesia, menjelaskan bahwa kegiatan ini hadir sebagai wadah untuk menumbuhkan kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman tentang rupiah. "Gerakan cinta rupiah harus dibudayakan di kalangan manapun. Ini adalah sumbangsih BI terhadap kemajuan dunia pendidikan," kata Raka.
Raka kemudian memaparkan langkah-langkah konkret dalam menjaga keaslian dan merawat rupiah, antara lain:
1. Cara merawat uang agar tetap baik:
- Jangan dicoret
- Jangan dilipat
- Jangan diseimpan dengan stepless
- Jangan diremas
- Jangan dibasahi
2. Cara membedakan uang palsu dan asli:
- Dilihat
- Diraba
- Ditrawang
Ia juga menekankan bahwa rupiah merupakah alat pembayaran sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan wajib digunakan dalam setiap transaksi di wilayah NKRI. "Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara memiliki desain yang melambangkan persatuan Indonesia, menampilkan gambar Pahlawan Nasional dan lambang negara Burung Garuda serta ornamen Nusantara yang menggambarkan keragaman budaya dan warisan adat Nusantara. Sehingga melalui sosialisasi ini, masyarakat dan petugas semakin senantiasa cinta, bangga, dan paham rupiah," jelas Raka.
Kegiatan ini tidak hanya mendapatkan perhatian dari peserta, tetapi juga dari kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan. Beliau mengapresiasi inisiatif sosialisasi ini dan berharap melalui sinergi edukasi cinta, bangga, paham rupiah yang diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran, pemahaman ini dapat ditanamkan sejak dini. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak binaan dalam menyadari pentingnya peran rupiah dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Bagus.
Sosialisasi ini menuai respons positif dari para peserta, yang menunjukkan peningkatan literasi keuangan. Peserta berhasil memahami materi dan menjawab berbagai pertanyaan dengan tepat. Hal ini membuktikan bahwa program edukasi CBP efektif dalam membentuk generasi yang sadar akan pentingnya menjaga, menghargai, dan bijaksana dalam menggunakan rupiah.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya rupiah, program ini berkontribusi pada pembentukan generasi yang tidak hanya mencintai dan bangga terhadap mata uang nasional, tetapi juga lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan. Sosialisasi ini menunjukkan bahwa edukasi keuangan tidak hanya penting bagi stabilitas ekonomi, tetapi juga kunci untuk masa depan yang lebih baik.