Jakarta - Bank Mega Syariah terus berkomitmen memperluas layanan investasi syariah dengan menggandeng BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) dalam menyediakan produk reksa dana syariah yang mudah diakses oleh masyarakat. Kolaborasi strategis ini diumumkan pada hari Jumat oleh Direktur Bisnis Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji, yang akrab disapa Oney.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menawarkan alternatif investasi yang tidak hanya mematuhi prinsip-prinsip syariah, tetapi juga memberikan potensi imbal hasil menarik bagi para nasabah. "Langkah ini diambil untuk memberikan alternatif investasi yang sesuai dengan prinsip syariah dan potensi imbal hasil yang menarik," ungkap Oney dalam sebuah pernyataan di Samarinda, Jumat, 28 Februari 2025.
Kepercayaan pada BRI Manajemen Investasi
Bank Mega Syariah memilih BRI-MI sebagai mitra berdasarkan rekam jejaknya yang terpercaya dalam mengelola produk investasi. Menurut Oney, BRI-MI adalah partner yang tepat untuk menghadirkan produk investasi yang kompetitif yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah.
Langkah ini melibatkan distribusi empat produk unggulan BRI-MI oleh Bank Mega Syariah. Produk-produk tersebut adalah: Reksa Dana Syariah BRI Seruni Pasar Uang Syariah, Reksa Dana Syariah BRI Syariah Berimbang, Reksa Dana Syariah BRI Indeks Syariah, dan Reksa Dana Syariah BRI Syariah Saham. Semua produk ini dirancang untuk memberikan diversifikasi portofolio investasi, mencakup instrumen pasar uang, indeks, dan saham yang sesuai dengan prinsip syariah.
Kinerja Positif Produk Reksa Dana Syariah
Salah satu produk unggulan, BRI Seruni Pasar Uang Syariah, menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 5,43 persen secara year-to-date (YTD) 2024. Angka ini melampaui rata-rata deposito bank BUMN Syariah 3 bulan yang tercatat hanya 1,96 persen. Angka ini menggarisbawahi potensi produk reksa dana syariah dalam memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif.
Produk reksa dana syariah ini akan tersedia di seluruh jaringan kantor cabang Bank Mega Syariah di Indonesia dan melalui platform digital M-Syariah. "Nasabah memiliki kesempatan untuk mendiversifikasi investasi ke berbagai instrumen syariah seperti pasar uang, pendapatan tetap, dan saham," jelas Oney.
Tujuan Pertumbuhan Dana Kelolaan
Melalui produk-produk ini, Bank Mega Syariah membidik pertumbuhan dana kelolaan reksa dana syariah sebesar 25 persen pada 2025. Ini menjadi salah satu strategi Bank Mega Syariah untuk meningkatkan fee-based income (FBI) melalui sektor wealth management.
Oney juga mengungkapkan data bahwa hingga Januari 2025, fee-based income dari aktivitas funding tumbuh lebih dari 13 persen year-on-year. Sementara itu, FBI dari bisnis wealth management telah melonjak lebih dari 100 persen year-on-year. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa bisnis wealth management Bank Mega Syariah terus menguat, dengan total dana kelolaan wealth management melonjak 1.183 persen year-on-year sampai Januari 2025. Sebagian besar dana kelolaan ini berasal dari produk bancassurance (52 persen) dan reksa dana syariah (48 persen).
Dukungan dari BRI Manajemen Investasi
Direktur Marketing BRI-MI, Upik Susiyawati, melihat kerjasama ini sebagai langkah strategis yang tepat untuk memperluas akses masyarakat terhadap investasi syariah. "Kami berharap kolaborasi ini dapat mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia," kata Upik, menunjukkan optimisme terhadap potensi pasar yang besar.
Melalui kemitraan ini, Bank Mega Syariah dan BRI-MI memperkuat posisi mereka dalam industri keuangan syariah di Indonesia. Mereka berusaha menghadirkan solusi investasi yang tidak hanya inovatif tetapi juga mudah diakses oleh masyarakat luas, sehingga mendorong kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam tentang produk keuangan syariah.
Dengan potensi besar dari reksa dana syariah dan dukungan kuat dari mitra terpercaya, Bank Mega Syariah berada dalam posisi yang baik untuk mendorong pertumbuhan dalam sektor ini dan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi nasabahnya maupun industri keuangan syariah di Indonesia secara keseluruhan.