Jakarta — PT Indo Premier Investment Management (IPIM) telah resmi meluncurkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) terbaru, Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB). Peluncuran ini bertujuan untuk menawarkan solusi investasi yang inovatif bagi para investor di pasar modal Indonesia, khususnya di sektor perbankan, Jumat, 28 Februari 2025.
Direktur IPIM, Suwito Haryatno, menjelaskan bahwa XIPB difokuskan pada saham-saham sektor perbankan yang telah memiliki peringkat investment grade. Ini berarti, saham-saham tersebut dikenal memiliki likuiditas transaksi yang tinggi serta kinerja keuangan yang kokoh. "Metodologi pemilihan konstituen XIPB mempertimbangkan peringkat, kapasitas bersaing, kapitalisasi pasar, likuiditas, serta valuasi saham, menjadikannya pilihan investasi utama bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat investasi pada sektor perbankan," ujar Suwito saat acara peluncuran di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Selama satu dekade terakhir, reksa dana indeks dan ETF di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Data mencatat rata-rata pertumbuhan tahunan total dana kelolaan mencapai 28,90 persen dalam kurun waktu 2014 hingga 2024. IPIM bahkan berhasil menguasai lebih dari 65 persen total dana kelolaan ETF saham di tanah air, menjadikannya sebagai pemimpin pasar di industri tersebut.
Suwito juga menekankan potensi sektor perbankan di Indonesia yang dianggap mempunyai fundamental yang kuat. Sektor ini berkontribusi sebesar 47 persen terhadap total laba emiten di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan kapitalisasi pasar mencapai 27,05 persen dari total kapitalisasi IHSG. "Fakta ini menjadikan sektor perbankan sebagai penggerak utama kinerja IHSG," tegas Suwito.
Lebih lanjut, hasil backtesting portofolio XIPB menunjukkan imbal hasil yang mengungguli indeks sektor keuangan lainnya, seperti Indeks Infobank15 dan IHSG, sejak awal dasar perhitungan pada 3 Januari 2017. Melihat data tersebut, investor dapat menyesuaikan portofolio bertema sektor perbankan dengan lebih cepat dan mudah, menggunakan strategi seperti tactical asset allocation maupun buy and hold strategy.
Direktur IPIM lainnya, Noviono Darmosusilo, turut menyampaikan optimismenya mengenai peluncuran XIPB ini. Menurutnya, meski terdapat dinamika pasar dan tantangan makroekonomi global, sektor perbankan tetap menawarkan valuasi menarik dan histori pembayaran dividen yang tinggi. Ini menjadi peluang bagi investor untuk memanfaatkan XIPB sebagai instrumen investasi yang memberikan eksposur pada sektor perbankan yang tumbuh pesat. "ETF ini dapat memberikan nilai tambah bagi investor guna mengoptimalkan imbal hasil portofolio mereka," jelas Noviono.
Noviono menambahkan, investasi di ETF juga mendukung inklusi keuangan dengan menawarkan transparansi dan likuiditas tinggi. Hal ini memberikan akses yang lebih luas bagi berbagai kalangan investor di Indonesia, baik untuk pemodal institusional maupun individu. "Dengan orientasi pada inovasi digital, efisiensi operasional, serta pertumbuhan berkelanjutan, ETF telah menjadi pilar utama dalam transformasi industri reksa dana di Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Indo Premier Sekuritas, Soehianto, memaparkan bahwa XIPB dilengkapi dengan fitur unggulan Power Fund Series (PFS). Fitur ini memungkinkan investor untuk memulai investasi dengan nominal yang sangat terjangkau, menjadikannya lebih menarik bagi publik. "Instrumen investasi ETF semakin digemari oleh investor, baik ritel maupun institusi, karena kemudahan transaksi yang ditawarkan, termasuk transparansi, real-time NAV, likuiditas pasar yang tinggi, dan efisiensi biaya, serta eksekusi cepat melalui teknologi mutakhir," ujar Soehianto.
Dengan beragam keuntungan dan fitur inovatif yang ditawarkan oleh XIPB, IPIM berharap dapat memberikan solusi investasi yang lebih fleksibel dan strategis bagi investor, untuk menghadapi berbagai dinamika pasar dengan efisien.