Dalam sebuah momen yang penuh drama dan ekspektasi tinggi, manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, menepis klaim manajer Manchester City, Pep Guardiola, yang menyatakan bahwa timnya hanya memiliki peluang "satu persen" untuk mengalahkan Los Blancos di babak 16 besar Liga Champions. Pernyataan ini diungkapkan Ancelotti dalam konferensi pers jelang pertandingan krusial leg kedua di Stadion Santiago Bernabeu pada Kamis dini hari, 20 Februari 2025. Ancelotti menegaskan bahwa ia yakin pernyataan Guardiola tidak sepenuhnya mencerminkan keyakinan pelatih Manchester City tersebut.
Real Madrid Menang Tipis di Leg Pertama
Pada leg pertama di Etihad Stadium, Real Madrid berhasil bangkit dan mencatat kemenangan tipis 3-2 atas Manchester City. Hasil ini memberikan Real Madrid sedikit keunggulan namun tidak membuat mereka terlena. Ancelotti memperingatkan para pemainnya untuk tetap rendah hati dan fokus menghadapi tantangan di leg kedua. “Sejujurnya, bahkan saya kira Guardiola tidak percaya apa yang dikatakannya. Tetapi saya akan menanyakannya kepadanya sebelum pertandingan,” ujar Ancelotti.
Real Madrid Berusaha Menggunakan Keunggulan dengan Bijak
Meski Real Madrid unggul secara skor agregat, Ancelotti menekankan pentingnya mengatasi tantangan psikologis yang dihadapi tim saat memiliki sedikit keunggulan. Dia menambahkan, “Belajar bermain dengan keunggulan seperti ini adalah masalah psikologis dan sulit untuk mengatasinya. Saya bisa saja datang ke sini dan mengatakan bahwa kami tidak memiliki keuntungan dan akan bermain seolah-olah skor kami 0-0, tetapi itu tidak masuk akal dan tidak akan ada yang percaya kepada saya.”
Lanjutnya, “Yang dapat Anda kendalikan adalah sikap tim dan memastikan kami memainkan permainan yang sama seperti minggu lalu karena hasilnya bagus bagi kami. Tetapi Anda tidak boleh lupa bahwa Anda memiliki keuntungan.” Kejelian dalam membaca situasi dan memanfaatkan keunggulan ini bisa menjadi kunci bagi Real Madrid untuk melaju ke babak selanjutnya.
Kontroversi dan Harapan Ancelotti terhadap Wasit
Terlepas dari persiapan tim, Ancelotti juga menyoroti isu perwasitan, terutama setelah pengalaman kontroversial di La Liga. Real Madrid telah melayangkan surat keluhan terkait keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Jude Bellingham saat melawan Osasuna. Ancelotti berharap bahwa keputusan kontroversial semacam itu tidak terulang di Liga Champions.
Di Liga Champions, Ancelotti merasa lebih tenang dan yakin dengan kualitas perwasitan. "Saya merasa lebih tenang, statistik berbicara sendiri. Ada lebih sedikit kontroversi dan lebih sedikit intervensi oleh VAR di Liga Champions, yang hanya melakukan intervensi bila diperlukan," kata Ancelotti. Ia menilai bahwa penugasan wasit terbaik dari setiap negara dan sistem pengawasan VAR di Liga Champions cukup baik dalam menjaga kualitas permainan.
Namun demikian, Ancelotti tetap mempertanyakan peran dan intervensi VAR yang dianggapnya bisa terlalu jauh mengambil alih tugas wasit di lapangan. "Saya ragu (tentang VAR) karena saya pikir VAR telah mengambil terlalu banyak tanggung jawab dari wasit. Itu sistem yang agak berbahaya. VAR diperkenalkan untuk menghindari kesalahan yang mencolok dan jelas, bukan untuk intervensi yang berhubungan dengan sepak bola. Sering kali tujuannya adalah untuk menghilangkan semua kewajaran sepak bola demi sebuah gambar,” ungkap Ancelotti.
Dengan Real Madrid yang berusaha mempertahankan keunggulan dan Manchester City yang memburu kemenangan, leg kedua ini menjanjikan aksi dramatis dan penuh determinasi. Apakah Ancelotti berhasil membuktikan angkanya lebih dari sekadar satu persen atau justru Guardiola yang sukses mematahkan semua ekspektasi? Jawabannya ada di Santiago Bernabeu.