JAKARTA - Festival musik tak lagi hanya soal lantunan nada dan tata panggung megah. Di era kini, fesyen memiliki peran penting sebagai medium ekspresi para musisi di hadapan ribuan penggemar. Hal itu terlihat jelas dalam gelaran LaLaLa Fest 2025 yang berlangsung pada 22–24 Agustus di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran.
Selain menampilkan line-up internasional, acara ini juga menjadi ruang pertemuan antara musik dan gaya, di mana setiap artis tampil dengan outfit yang seolah menjadi perpanjangan dari identitas musik mereka. Busana yang dipilih bukan sekadar kostum panggung, melainkan fashion statement yang memperkuat kesan artistik.
Camila Cabello: Latin Glam yang Penuh Energi
Salah satu penampilan paling mencuri perhatian datang dari Camila Cabello. Ia memilih bustier pink metalik dipadukan dengan rok mini asimetris berkilau. Busana ini terasa hidup ketika sorotan lampu panggung menimpa, menghadirkan nuansa glamor yang khas Latin.
Camila menambahkan boots tinggi serta aksesori minimalis berupa choker dan anting hoop, menjadikannya tampak elegan sekaligus berani. Riasan dengan lipstik merah bold dan rambut bergelombang longgar melengkapi penampilan sensual sekaligus penuh power. Pilihan busana ini menegaskan karakternya sebagai penyanyi pop global yang identik dengan energi dan daya tarik panggung.
Hearts2Hearts: K-Pop Vibes yang Playful
Girl group Hearts2Hearts tampil dengan gaya lebih playful. Mereka memadukan pleated mini skirt tartan, denim, hingga floral bersama crop top, vest, dan tank top. Konsep ini memberikan kesan youthful, trendi, sekaligus sesuai dengan karakter tiap anggota.
Sepatu platform dan kaos kaki panjang melengkapi nuansa K-pop style yang ikonis. Meski seragam dalam konsep edgy, tiap member tetap punya identitas berbeda: ada yang girly dengan pita, ada yang rebellious dengan rok plaid merah, dan ada yang chic dengan rok denim hitam. Harmoni gaya ini membuat Hearts2Hearts tampil segar, menyatu dengan atmosfer festival outdoor yang riang dan penuh energi.
Tinashe: Eksplosif dengan Sentuhan Futuristik
Berbeda dari yang lain, Tinashe tampil dengan busana penuh keberanian. Ia mengenakan cami top merah cut-out berpadu dengan shorts zebra print yang mencolok. Kombinasi ini membuatnya stand out, apalagi ditambah boots putih tinggi dengan aksen hitam yang memberi nuansa futuristik.
Untuk memperkuat kesan cool, Tinashe mengenakan kacamata hitam oversized. Busana tersebut bukan hanya sekadar fashion, tapi juga mempermudahnya bergerak bebas mengikuti koreografi yang eksplosif. Aura sensual, enerjik, dan penuh attitude terasa kental sepanjang penampilannya.
Rei Yasuda: Elegan nan Dramatis
Nuansa elegan nan teatrikal dibawa oleh Rei Yasuda. Ia memilih rok A-line merah dengan aksen ruffles dipadukan dengan atasan berpayet silver. Sentuhan lengan transparan berbahan organza hitam menambah kontras yang mewah.
Warna merah yang kuat berpadu dengan pencahayaan panggung, menciptakan visual intens sekaligus emosional. Rambutnya ditata sleek bun, menonjolkan sisi sophisticated. Tak sekadar indah dipandang, busana ini menjadi representasi ekspresi artistik Rei, terutama ketika ia membawakan lagu First Love karya Utada Hikaru yang sarat emosi.
Alina Baraz: Romantis dan Minimalis
Di tengah dominasi gaya glamor, Alina Baraz memilih tampil sederhana dengan gaun satin putih strapless bodycon. Bagian bustier dihiasi bunga biru 3D, menghadirkan nuansa romantis yang halus.
Alih-alih tampil dengan aksesori berlebihan, ia justru menonjolkan riasan natural dan rambut sederhana. Kesederhanaan itu menjadi kekuatan tersendiri, membuat tampilannya standout karena berbeda. Dengan pilihan outfit ini, Alina membiarkan musik soulful miliknya berpadu harmonis dengan visual romantis nan intim.
Tren Fesyen di Festival Musik
Dari kelima penampilan ini terlihat bagaimana fesyen memainkan peran vital dalam konser musik modern. Busana panggung bukan sekadar pelengkap, tapi menjadi cara artis menegaskan identitas, membangun kedekatan emosional dengan penonton, dan menciptakan pengalaman visual yang tak terlupakan.
Camila dengan glam Latin, Hearts2Hearts dengan semangat youthful K-pop, Tinashe yang futuristik, Rei Yasuda dengan teatrikal elegan, hingga Alina Baraz dengan romantisme minimalis — semua menunjukkan bahwa fesyen kini sejalan dengan musik sebagai medium ekspresi.
Tidak mengherankan jika LaLaLa Fest 2025 disebut bukan hanya perayaan musik internasional, tetapi juga ajang mode dunia. Setiap artis menjadikan panggung sebagai runway, menghadirkan inspirasi gaya yang bisa memengaruhi tren fesyen anak muda ke depan.
LaLaLa Fest 2025 membuktikan bahwa musik dan fesyen adalah dua dunia yang tak terpisahkan. Busana panggung artis-artis internasional menghadirkan pengalaman berbeda, memperkaya atmosfer festival, dan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.
Lebih dari sekadar hiburan, festival ini menegaskan bahwa setiap detail penampilan di atas panggung — dari nada, cahaya, hingga pakaian — adalah bagian dari narasi besar yang ingin dibangun. Dan di Jakarta, LaLaLa Fest 2025 berhasil menghadirkannya dengan megah.