Erick Thohir Dukung Proses Garuda Pertiwi

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:47:19 WIB
Erick Thohir Dukung Proses Garuda Pertiwi

JAKARTA - Kekalahan timnas putri Indonesia dari Pakistan dalam laga kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 meninggalkan sejumlah catatan penting bagi Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Meski kecewa atas hasil 0-2, Erick menekankan pentingnya proses dan pembelajaran bagi tim muda Garuda Pertiwi, alih-alih fokus pada hasil semata.

Bermain di Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan Pakistan yang tampil lebih efektif. Tim lawan berhasil mencetak dua gol lewat aksi Nadia dan eksekusi penalti dari Suha Hirani. Kekalahan ini memengaruhi posisi Indonesia di klasemen sementara Grup D, yang kini turun ke peringkat ketiga, tergeser oleh Pakistan yang unggul head-to-head meski memiliki poin sama.

Minimnya Kebebasan Bermain Jadi Sorotan

Usai pertandingan, Erick Thohir menyampaikan penilaiannya bahwa para pemain timnas putri Indonesia belum bermain secara lepas. Ia menilai, faktor usia muda turut memengaruhi ketenangan dan keberanian mereka di lapangan.

“Ya, tentu kita harapkan hari ini menang. Tapi memang mereka seperti main tidak lepas. Maklum masih usia muda,” ujar Erick Thohir kepada awak media.

Komentar tersebut mencerminkan keprihatinan sekaligus harapan. Sebagai Ketua Umum PSSI yang juga konsisten mendukung pengembangan sepak bola putri, Erick memahami bahwa regenerasi dan peningkatan kualitas tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia mengedepankan pendekatan jangka panjang.

Evaluasi Penyelesaian Akhir

Salah satu catatan krusial dari kekalahan Garuda Pertiwi menurut Erick adalah buruknya penyelesaian akhir. Meski tim asuhan Satoru Mochizuki memiliki sejumlah peluang, tidak satu pun berhasil dikonversi menjadi gol.

“Hari ini kesempatannya banyak tapi penyelesaian akhir di depan belum. Memang ini salah satu nanti yang kita harus perbaiki,” kata Erick menekankan.

Hal ini menunjukkan bahwa secara teknis, Garuda Pertiwi tidak sepenuhnya tertinggal dalam permainan. Namun, minimnya efektivitas dalam menuntaskan peluang menjadi titik lemah yang harus dibenahi ke depan.

Tidak Sekadar Hasil, Tapi Pembelajaran

Meski peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 di Australia makin tipis karena hanya juara grup yang akan melaju, Erick Thohir menegaskan bahwa kekalahan ini tetap memberikan pelajaran penting.

Dalam sesi di ruang ganti usai pertandingan, Erick menyampaikan langsung pesannya kepada para pemain muda Garuda Pertiwi. Ia meminta mereka menjadikan momen ini sebagai bekal menuju ajang berikutnya, terutama Kejuaraan U-20 AFC yang akan digelar pada Agustus mendatang.

“Tapi tadi saya sampaikan di dalam locker room, di bulan Agustus ini menjadi pelajaran buat mereka untuk di kejuaraan U-20 AFC. Di mana sebagian besar semua bisa main,” tutur Erick.

Ia menambahkan, “Jadi ini biar menjadi pelajaran buat mereka. Mudah-mudahan tahun depan mereka terus meningkat dan di usia-usia mereka nanti di U-22, U-23 bisa lebih maksimal lagi ke depan. Perlu kesabaran.”

Pernyataan ini mencerminkan filosofi pembangunan tim yang berorientasi jangka panjang. Erick menilai bahwa menanamkan mental dan pengalaman bertanding sejak usia muda adalah fondasi penting untuk memperkuat timnas di level senior kelak.

Posisi Klasemen dan Peluang yang Menyempit

Kekalahan dari Pakistan membuat posisi Indonesia tergeser ke urutan ketiga dengan koleksi tiga poin, setara dengan Pakistan. Namun, kekalahan head-to-head memaksa Indonesia turun peringkat. Sementara itu, Taiwan masih kokoh di puncak klasemen dengan performa stabil.

Dengan hanya satu tim dari setiap grup yang berhak melaju ke putaran final, peluang Indonesia kini sangat terbatas. Meski demikian, tekanan dari hasil ini tidak sepenuhnya dibebankan kepada para pemain, mengingat fokus utama adalah membangun masa depan tim secara menyeluruh.

Konteks Pembangunan Timnas Putri

Langkah PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk mengembangkan sepak bola putri telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Selain mendukung partisipasi di kompetisi internasional, PSSI juga mendorong pembinaan usia dini dan penguatan kompetisi lokal sebagai fondasi pembentukan timnas yang solid.

Keterlibatan pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki, dalam membina timnas putri Indonesia juga menunjukkan komitmen PSSI untuk menggabungkan pendekatan teknis dan mental yang berstandar internasional. Meski hasil belum maksimal, arah pembinaan sudah mulai tampak.

Momentum Perbaikan Menuju Turnamen Berikutnya

Turnamen U-20 AFC pada Agustus 2025 menjadi titik balik yang diharapkan Erick Thohir dapat dimanfaatkan oleh para pemain muda Garuda Pertiwi. Kesempatan bermain dan belajar dari kesalahan akan menjadi nilai penting yang tak tergantikan oleh sekadar kemenangan jangka pendek.

“Kita harus sabar. Mereka butuh jam terbang, butuh pengalaman. Kekalahan hari ini memang mengecewakan, tapi proses mereka masih panjang,” kata Erick menutup.

Pernyataan ini mempertegas komitmennya untuk terus memberi ruang dan waktu bagi pemain muda berkembang. Sebab, menurut Erick, menjadi juara di masa depan dimulai dari proses yang benar sejak awal, termasuk menerima kekalahan dengan lapang dada, lalu bangkit dengan kesiapan yang lebih matang.

Terkini

Lenovo 300E Chromebook Generasi Dua Laptop Murah Fleksibel

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:53 WIB

6 Shio Mendapat Kesempatan Membuka Hati dan Menerima Kasih

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:51 WIB

Haechan NCT Bersinar Debut Solo Lewat Album TASTE

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:50 WIB