Penyeberangan Gilimanuk Padat Lagi

Rabu, 02 Juli 2025 | 13:00:34 WIB
Penyeberangan Gilimanuk Padat Lagi

JAKARTA — Setelah arus balik libur panjang berakhir, giliran kendaraan logistik mendominasi antrean panjang di Pelabuhan Gilimanuk. Kepadatan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi bukti bahwa aktivitas distribusi barang mulai menggeliat usai momen liburan.

Pemandangan antrean kendaraan yang mengular di Jalan Nasional Denpasar Gilimanuk bukan lagi disebabkan oleh arus wisatawan, melainkan oleh truk-truk logistik yang bersiap meninggalkan Bali melalui penyeberangan Gilimanuk Ketapang. Lonjakan kendaraan logistik ini disebut mengalami kenaikan sekitar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ribuan kendaraan memadati area parkir pelabuhan hingga meluber ke terminal manuver, bahkan ke jalan nasional. Mayoritas dari kendaraan tersebut merupakan truk besar dan sedang pengangkut barang.

Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk, Ryan Dewangga, mengatakan bahwa lonjakan volume kendaraan keluar Bali didorong oleh berakhirnya masa libur panjang. Saat libur, distribusi logistik ke Bali memang meningkat, dan kini giliran truk-truk itu kembali bergerak ke luar pulau. “Sepekan terakhir yang masuk Bali banyak, sehingga yang keluar juga banyak hampir bersamaan,” ujar Ryan.

Menurutnya, kendaraan logistik tetap menjadi dominasi arus penyeberangan, meski sempat dibarengi peningkatan kendaraan wisatawan karena libur sekolah. “Tapi kendaraan yang keluar dan masuk tetap logistik yang mendominasi,” tambahnya.

Setiap hari, rata-rata terdapat 1.500 hingga 2.000 unit kendaraan logistik yang menyeberang dari Gilimanuk menuju Ketapang. Jumlah ini terpantau stabil pada hari-hari biasa, namun meningkat signifikan pada periode pasca-liburan seperti saat ini.

Kondisi tersebut memicu kemacetan yang tidak hanya terjadi di dalam pelabuhan, tapi juga meluas hingga ke akses jalan nasional. Ryan menyebutkan bahwa pihaknya telah berupaya maksimal untuk mengurai kepadatan dengan menambah armada kapal besar. “Pihaknya sudah memaksimalkan armada yang melayani penyeberangan Ketapang - Gilimanuk, terutama kapal besar untuk mengurai antrean kapal yang akan menyeberang,” katanya.

Menariknya, antrean panjang kali ini tidak disebabkan oleh gangguan cuaca seperti angin kencang atau gelombang tinggi di Selat Bali. Cuaca di kawasan tersebut sudah normal dan mendukung aktivitas penyeberangan. Artinya, faktor utama antrean adalah tingginya volume kendaraan logistik itu sendiri. “Jadi, karena volume kendaraan yang tinggi menjadi penyebab antrean terjadi,” jelas Ryan.

Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi di Pelabuhan Gilimanuk. Setiap kali ada masa libur panjang, pola serupa biasanya akan terjadi dalam dua fase: pertama saat wisatawan dan barang masuk ke Bali, lalu fase kedua ketika kendaraan-kendaraan logistik kembali meninggalkan pulau.

Meski sempat sepi setelah libur panjang usai, Pelabuhan Gilimanuk kembali menunjukkan vitalitasnya sebagai salah satu titik penting distribusi logistik antara Pulau Jawa dan Bali. Bahkan, pada puncaknya, antrean kendaraan sempat mencapai lebih dari satu kilometer.

Selain dari peningkatan aktivitas logistik, lonjakan lalu lintas ini juga dipengaruhi oleh sinergi antara cuaca yang bersahabat dan kesiapan armada pelayaran. Hal ini memungkinkan kendaraan terus mengalir, meski dalam antrean yang padat dan memerlukan kesabaran dari para pengemudi.

Dari sisi pelayanan pelabuhan, tidak ada gangguan operasional. Penyeberangan Gilimanuk–Ketapang tetap berjalan secara normal dengan jam layanan 24 jam. Armada kapal feri yang tersedia telah diatur agar bisa mengakomodasi lonjakan kendaraan, terutama pada malam hari yang kerap menjadi waktu favorit para sopir logistik untuk menyeberang.

Namun demikian, peningkatan volume kendaraan ini juga menjadi tantangan tersendiri. Selain menyita waktu karena antrean panjang, kepadatan juga berdampak pada kenyamanan pengguna jalan dan masyarakat sekitar pelabuhan.

Sejumlah upaya pengaturan lalu lintas juga dilakukan untuk memastikan kendaraan tertib dalam antrean. Koordinasi dengan pihak kepolisian dan petugas pelabuhan menjadi kunci agar distribusi barang tetap berjalan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum.

Dengan situasi seperti ini, Pelabuhan Gilimanuk kembali menunjukkan perannya yang krusial dalam menunjang logistik nasional. Tidak hanya menjadi pintu gerbang Bali, tetapi juga sebagai simpul utama dalam rantai pasok antara dua pulau besar di Indonesia.

Peningkatan 6 persen kendaraan logistik ini menjadi indikator bahwa sektor distribusi barang perlahan kembali bergerak setelah jeda libur. Dan seperti biasa, Pelabuhan Gilimanuk harus siap menghadapi lonjakan itu—baik saat masuk maupun keluar Bali.

Terkini

Program Bulog Jamin Beras Murah Terdistribusi ke Masyarakat

Jumat, 12 September 2025 | 16:04:02 WIB

Infinix Zero Ultra Hadirkan Inovasi Smartphone Kelas Premium

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:58 WIB

Redmi 15R Hadirkan Performa Tangguh dan Harga Kompetitif

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:57 WIB

OPPO Find X9 Series Hadir Dengan Baterai Besar Tahan Lama

Jumat, 12 September 2025 | 16:03:56 WIB