Pengertian Obligasi Konversi, Cara Kerja, dan Keuntungannya

Sabtu, 07 Juni 2025 | 16:18:29 WIB
Pengertian Obligasi Konversi

JAKARTA - Pengertian obligasi konversi adalah jenis surat utang yang dapat diubah menjadi saham perusahaan penerbit pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 

Berbeda dengan obligasi biasa, obligasi konversi memberikan kesempatan kepada pemegangnya untuk menukarkan obligasi tersebut menjadi saham perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Hal ini memberikan potensi keuntungan lebih besar jika harga saham perusahaan meningkat. 

Pada umumnya, obligasi konversi diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dengan menawarkan keuntungan berupa bunga tetap, tetapi juga kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam kepemilikan saham di masa depan. 

Ini juga bisa menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin mengurangi beban utang atau meningkatkan modal tanpa harus langsung menerbitkan saham baru.

Pada dasarnya, pengertian obligasi konversi ini penting untuk dipahami oleh investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam instrumen yang menawarkan potensi keuntungan yang berbeda dibandingkan dengan obligasi tradisional.

Hal itu mengingat adanya peluang konversi menjadi saham yang dapat meningkatkan nilai investasi.

Pengertian Obligasi Konversi

Pengertian obligasi konversi merujuk pada jenis obligasi yang dapat diubah menjadi saham dari perusahaan yang menerbitkannya. 

Jenis obligasi ini, yang sering disebut juga dengan Convertible Bond, memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkan surat utang tersebut menjadi saham perusahaan sesuai dengan rasio konversi yang telah disepakati sebelumnya.

Obligasi konversi biasanya memiliki tingkat kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi biasa. 

Hal ini disebabkan oleh adanya keuntungan tambahan bagi investor, yaitu kemampuan untuk mengubah obligasi menjadi saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga pasar saham tersebut. 

Keistimewaan ini menjadikan obligasi konversi sebagai pilihan menarik, meskipun tingkat bunga yang diberikan lebih rendah.

Cara Kerja Obligasi Konversi

Pemegang obligasi pada dasarnya memiliki opsi untuk mengonversi surat utang yang dimiliki menjadi saham (ekuitas), dengan keputusan tersebut bergantung pada sejumlah faktor, seperti harga saham pada waktu itu.

Sebagai ilustrasi, misalnya sebuah perusahaan membutuhkan dana sebesar Rp100 miliar untuk membiayai proyek baru. Perusahaan ini dapat memperoleh dana tersebut dengan menerbitkan obligasi dengan kupon 12 persen yang jatuh tempo dalam 10 tahun. 

Namun, jika perusahaan memilih untuk menerbitkan obligasi konversi, bunga yang harus dibayar hanya sebesar 8 persen. 

Lebih menarik lagi, perusahaan tidak perlu mengembalikan pokok utang karena utang tersebut dapat dikonversi menjadi saham sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Penerbitan obligasi konversi ini menjadi pilihan yang menguntungkan bagi perusahaan karena memungkinkan mereka membayar bunga yang lebih rendah, terutama pada tahap awal proyek. 

Jika investor memilih untuk mengonversi obligasi menjadi saham, meskipun akan ada dilusi saham yang dialami oleh pemegang saham lainnya, perusahaan tidak perlu lagi membayar bunga atau pokok utang tersebut.

Namun, konversi obligasi menjadi saham memberikan potensi keuntungan yang lebih besar bagi investor, terutama ketika proyek perusahaan berhasil dan menghasilkan keuntungan. 

Kendati demikian, keputusan untuk mengonversi obligasi menjadi saham juga membawa risiko yang lebih tinggi, karena obligasi tersebut akan berubah menjadi risiko berinvestasi di saham, yang tentu saja lebih fluktuatif.

Keuntungan Investasi Obligasi Konversi

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari investasi obligasi konversi yang penting diketahui.

1. Keuntungan dari Sisi Penerbit

Bagi penerbit, obligasi konversi menawarkan solusi yang sangat efektif, terutama karena pembayaran bunga yang lebih rendah pada tahap awal proyek. 

Selain itu, kewajiban untuk mengembalikan utang menjadi berkurang, karena investor memiliki opsi untuk mengonversi obligasi tersebut menjadi saham, yang pada akhirnya mengurangi beban finansial perusahaan.

2. Keuntungan dari Sisi Investor (Pemodal)

Bagi investor, obligasi konversi memberikan kesempatan untuk membeli saham dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar. 

Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik, terutama bagi investor pemula yang ingin memasuki pasar saham dengan cara yang relatif lebih aman, karena mereka dapat memperoleh saham perusahaan dengan harga yang lebih terjangkau.

Jenis-jenis Obligasi Konversi

Ada beberapa jenis obligasi konversi yang perlu dipahami, antara lain sebagai berikut.

1. Vanilla Convertible Bonds

Jenis obligasi konversi yang paling umum ini memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengonversi obligasi yang dimiliki menjadi saham pada harga dan rasio konversi yang telah ditentukan pada saat jatuh tempo. 

Meskipun obligasi ini memungkinkan konversi menjadi saham, kupon bunga tetap dibayarkan selama masa berlaku obligasi. Pada saat jatuh tempo, investor dapat memilih antara menerima nilai nominal obligasi atau mengonversinya menjadi saham.

2. Mandatory Convertible

Obligasi konversi jenis ini, yang sering disebut sebagai obligasi wajib, mengharuskan investor untuk mengonversi obligasi yang dimiliki menjadi saham pada saat jatuh tempo. 

Berbeda dengan vanilla convertible bonds yang memberikan opsi, mandatory convertible bonds mewajibkan konversi. 

Jenis obligasi ini memiliki dua harga konversi, yakni satu setara dengan nilai saham saat itu dan satu lagi lebih tinggi dari nilai nominal obligasi. 

Karena memberikan imbal hasil yang tinggi, jenis obligasi ini lebih cocok untuk investasi jangka pendek, mengingat jatuh temponya yang relatif singkat.

3. Reverse Convertible

Berbeda dengan jenis obligasi lainnya, reverse convertible memberikan penerbit obligasi opsi untuk membeli kembali obligasi tersebut dalam bentuk tunai atau mengonversinya menjadi saham pada harga dan kurs konversi yang telah disepakati sebelumnya. 

Sebagai tambahan, penerbit juga memiliki kebebasan untuk memutuskan mana yang lebih menguntungkan antara membeli kembali obligasi atau melakukan konversi ke ekuitas pada saat jatuh tempo.

4. Obligasi Tukar

Obligasi konversi jenis ini memiliki aset dasar berupa saham dari perusahaan yang berbeda. Artinya, saat investor mengonversi obligasi menjadi saham, saham yang diperoleh bukan berasal dari penerbit obligasi tersebut, melainkan dari perusahaan lain. 

Obligasi tukar atau exchange convertibles memiliki persyaratan konversi yang mengharuskan obligasi ditukar dengan saham milik pemegang saham perusahaan debitur yang bersangkutan.

5. Obligasi Konversi Bersyarat

Seperti namanya, obligasi konversi bersyarat memberikan ketentuan tertentu bagi investor yang ingin mengonversi obligasi yang dimilikinya. 

Investor dapat menukar obligasi menjadi saham hanya jika harga saham yang berlaku di pasar modal telah mencapai persentase tertentu, yang berarti harga saham tersebut sudah berada di atas harga konversi yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Obligasi Konversi Saham Preferen

Obligasi konversi saham preferen ini mirip dengan obligasi konvensional, namun memiliki perbedaan dalam struktur permodalan. 

Pada jenis obligasi ini, tingkat senioritasnya lebih rendah dibandingkan obligasi biasa, karena saham preferen yang diterbitkan memiliki hak yang lebih rendah dalam hal klaim terhadap aset perusahaan.

Keuntungan Obligasi Konversi

Beberapa keuntungan obligasi konversi yang dapat ditukar menjadi saham antara lain:

-Meminimalkan sentimen negatif: Mengurangi keraguan investor terkait dengan pembayaran pokok dan bunga obligasi.

-Memberikan rasa aman kepada investor: Memberikan perlindungan bagi investor jika terjadi kemungkinan gagal bayar oleh penerbit obligasi.

-Bunga rendah bagi perusahaan penerbit: Perusahaan dapat menikmati biaya bunga yang lebih rendah karena obligasi konversi sering kali menawarkan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan obligasi konvensional.

-Fleksibilitas pembayaran: Beberapa jenis obligasi konversi memberikan opsi kepada investor untuk memilih pembayaran utang baik dengan dana tunai atau dengan menukarkan obligasi menjadi saham.

-Keuntungan bagi investor: Investor yang memilih untuk mengonversi obligasinya menjadi saham berpotensi mendapatkan keuntungan dari apresiasi harga saham yang lebih tinggi.

Risiko Obligasi Konversi

Obligasi konversi memang menawarkan keuntungan bagi kedua belah pihak, tetapi tetap memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan investasi. Beberapa risiko yang terkait dengan obligasi konversi adalah:

-Kupon (bunga) lebih rendah: Karena ada opsi konversi saham, tingkat bunga pada obligasi ini biasanya lebih rendah dibandingkan dengan obligasi lainnya.

-Risiko gagal bayar lebih tinggi: Banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi konversi adalah perusahaan yang masih baru atau berskala kecil, sehingga terdapat kemungkinan lebih besar mereka gagal bayar dan investor harus menerima pembayaran dalam bentuk saham.

-Harga saham belum tentu meningkat: Meskipun ada potensi konversi ke saham, tidak ada jaminan bahwa harga saham akan naik, sehingga bisa jadi investasi tersebut tidak memberikan keuntungan bagi investor.

-Risiko harga saham anjlok: Harga saham yang dikonversikan bisa saja turun drastis, mengakibatkan kerugian bagi investor yang mengharapkan kenaikan harga saham.

Sebagai penutup, pengertian obligasi konversi mencakup sebuah instrumen keuangan yang menawarkan fleksibilitas bagi pemegangnya untuk mengonversi obligasi menjadi saham perusahaan penerbit. 

Meskipun memberikan potensi keuntungan bagi kedua pihak, penting untuk mempertimbangkan risiko-risiko yang ada sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam jenis obligasi ini.

Terkini