10 Kesalahan Trader Saham yang Perlu Dihindari Pemula

Jumat, 06 Juni 2025 | 16:43:06 WIB
10 Kesalahan Trader Saham

JAKARTA - Kesalahan trader saham sering kali dilakukan oleh para pemula, meskipun potensi keuntungan dari investasi saham cukup menarik. 

Saham, atau yang dikenal juga sebagai stock, adalah salah satu instrumen keuangan yang sangat diminati di pasar modal.

Secara umum, saham melambangkan kepemilikan individu atau entitas dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. 

Kepemilikan saham ini memberikan hak bagi pemegang saham untuk mengklaim sebagian pendapatan dan aset perusahaan serta turut berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Bagi perusahaan, menerbitkan saham adalah salah satu cara untuk memperoleh pendanaan. 

Saham juga sering dipilih sebagai instrumen investasi oleh banyak orang karena menawarkan potensi keuntungan yang menggiurkan.

Investor yang membeli atau memiliki saham pada dasarnya berpotensi meraih dua jenis keuntungan. 

Pertama, mereka bisa mendapatkan dividen, yakni bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. 

Dividen ini hanya diberikan setelah mendapat persetujuan dalam RUPS, dan investor harus menahan saham tersebut dalam periode tertentu agar memenuhi syarat sebagai penerima dividen.

Dividen yang diberikan dapat berupa uang tunai, di mana investor menerima sejumlah uang untuk setiap saham yang dimilikinya. 

Selain dividen tunai, ada pula dividen saham yang berupa tambahan jumlah saham bagi pemiliknya.

Lantas, apa saja kesalahan trader saham yang perlu dihindari oleh para trader pemula? Simak ulasan selengkapnya di sini.

Kesalahan Trader Saham yang Harus Dihindari Pemula

Agar terhindar dari kesalahan-kesalahan trader saham, seorang trader pemula sebaiknya memiliki pemahaman yang memadai, aktif mengikuti perkembangan ekonomi makro, serta bersikap sabar dalam proses trading. 

Dengan begitu, mereka dapat mengurangi risiko kegagalan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tidak Diversifikasi, Terlalu Terpaku pada Satu Saham

Kesalahan yang umum di kalangan trader saham pemula adalah hanya fokus pada satu saham. Ini dapat berbahaya karena menyebabkan trader menjadi kurang objektif dalam menilai saham tersebut.

Biasanya, ketika trader sudah "jatuh cinta" pada satu saham, mereka cenderung mengabaikan informasi negatif tentang saham tersebut. 

Mereka hanya mencari kabar baik (confirmation bias), padahal setiap saham memiliki risiko fluktuasi yang perlu diperhatikan.

Oleh karena itu, penting bagi trader pemula untuk melihat saham sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan, bukan sesuatu yang terlalu mereka pegang erat. 

Perhatikan baik-baik aspek positif dan negatif dari setiap saham, karena pada akhirnya saham tersebut kemungkinan besar akan dilepas.

Trader pemula juga harus sadar bahwa semua produk investasi, termasuk saham, memiliki potensi kegagalan. Inilah mengapa diversifikasi atau berinvestasi di beberapa instrumen berbeda amat penting.

Jadi, jika salah satu investasi mengalami kerugian, masih ada investasi lain yang bisa memberikan keuntungan.

2. Mengabaikan atau Kurang Memahami Fundamental Perusahaan

Aspek fundamental perusahaan seharusnya menjadi dasar analisis bagi trader ketika memilih saham. 

Namun, banyak trader pemula lebih mengandalkan analisis teknikal berdasarkan tren sesaat, yang menjadi kesalahan berikutnya.

Keinginan untuk segera memperoleh keuntungan di pasar saham sering kali membuat mereka mengabaikan aspek fundamental, padahal kinerja keuangan perusahaan sangat menentukan pergerakan harga sahamnya.

3. Tertarik pada Saham Murah yang Kurang Potensial

Sering kali trader terjebak pada keinginan untuk membeli saham dengan harga sangat murah dan menjualnya kembali dengan harga tinggi. 

Meskipun tampak menguntungkan, ini bisa menjadi kesalahan fatal bagi trader pemula.

Saham dengan harga murah sering kali berasal dari perusahaan dengan kinerja yang tidak optimal. 

Trader pemula juga cenderung membeli banyak saham murah dengan harapan keuntungan yang besar.

Namun, tingkat pengembalian investasi (ROI) tidak ditentukan oleh banyaknya lembar saham yang dimiliki, tetapi oleh prospek perusahaan di masa depan. 

Oleh karena itu, penting bagi trader pemula untuk memilih saham yang benar-benar memiliki potensi.

4. Terjebak dalam Transaksi Jangka Pendek yang Berisiko Tinggi

Transaksi jangka pendek, seperti short selling, tampak menjanjikan pada pandangan pertama, tetapi sebenarnya menguras banyak waktu, energi, emosi, dan sangat berisiko, mengingat volatilitas pasar modal yang sangat cepat.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi trader untuk memiliki kontrol emosi agar dapat melakukan transaksi di waktu yang tepat. 

Trader pemula perlu bersabar, karena untuk mendapatkan hasil optimal, saham biasanya memberikan ROI positif dalam jangka waktu tiga tahun atau lebih.

5. Mengabaikan Portofolio Saham yang Dimiliki

Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh trader pemula adalah tidak memantau portofolio saham mereka secara berkala, tidak peduli seberapa kecil portofolio tersebut. 

Memantau portofolio penting agar trader dapat mengambil keputusan yang tepat.

Jika performa saham dalam portofolio meningkat, ini bisa menjadi kesempatan untuk menambah investasi, sehingga potensi keuntungan bisa lebih optimal. 

Di sisi lain, jika harga saham turun, pemantauan ini membantu trader untuk segera mengambil keputusan, seperti menjual saham tersebut jika diperlukan.

6. Terlalu Takut Rugi

Dalam investasi saham, sikap yang terlalu berani maupun terlalu takut rugi sama-sama bisa menimbulkan masalah. 

Sebuah kesalahan umum di kalangan trader adalah lebih sering mencairkan keuntungan kecil, tetapi enggan melakukan cut loss pada saham yang terus merosot.

Jika harga saham anjlok secara signifikan, jangan mempertahankan saham tersebut dengan harapan harganya akan kembali naik. Sikap ini justru berpotensi memperbesar kerugian.

7. Mudah Terpengaruh dan Panik

Panic selling sering terjadi ketika investor panik melihat harga saham yang turun drastis dan terburu-buru menjual sahamnya tanpa mempertimbangkan harga, khawatir harga akan terus turun.

Kesalahan ini umum di kalangan trader pemula dan biasanya dipicu oleh emosi daripada analisis rasional. 

Oleh karena itu, hindarilah menjual saham dalam keadaan panik. Sebelum memutuskan untuk menjual, analisis kembali apakah saham tersebut secara fundamental masih layak dipertahankan. 

Jika memang demikian, tidak perlu menjualnya di harga rendah hanya karena emosi.

8. Membeli Saham saat Harga Anjlok

Harga saham yang rendah memang terlihat menarik, tetapi trader pemula perlu berhati-hati, karena penurunan harga biasanya terjadi karena adanya masalah mendasar dalam perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, lakukan analisis sebelum membeli saham yang sedang anjlok agar tidak mengalami kerugian di masa mendatang.

9. Tidak Tahu Kapan Harus Keluar

Meskipun investasi saham cenderung lebih menguntungkan dalam jangka panjang dan membutuhkan kesabaran, trader pemula juga perlu memahami kapan waktu yang tepat untuk menjual saham.

Misalnya, jika perusahaan tempat berinvestasi menunjukkan tanda-tanda akan bangkrut, lebih baik segera menjual saham tersebut untuk menghindari kerugian lebih lanjut.

10. Kurangnya Riset

Kesalahan lain yang sering dilakukan trader pemula adalah kurangnya pengetahuan yang memadai mengenai investasi yang mereka lakukan. 

Hindari mengandalkan saran atau prediksi dari pihak-pihak yang kurang kompeten tanpa melakukan riset sendiri.

Tidak ada jaminan bahwa investasi akan selalu menguntungkan, sehingga riset dan pemahaman mendalam terhadap instrumen investasi sangatlah penting. 

Pastikan pula bahwa produk investasi yang dipilih telah memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terhindar dari penipuan investasi.

Sebagai penutup, memahami dan menghindari kesalahan trader saham yang umum adalah langkah penting bagi para pemula agar dapat mencapai kesuksesan investasi. 

Dengan bersikap rasional, disiplin, serta terus belajar dari setiap keputusan, seorang trader akan mampu mengelola risiko dengan lebih baik dan meraih keuntungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Terkini