JAKARTA — Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, diketahui telah membeli satu ekor sapi qurban jenis Simental dengan bobot luar biasa mencapai 1,1 ton dari sebuah peternakan lokal di Kota Bekasi, Jawa Barat. Sapi tersebut dibeli dari Peternakan Berkah Bersama Sejahtera (BBS) yang berlokasi di kawasan Jati Asih, dan dipilih melalui proses seleksi yang ketat dan transparan.
Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh pemilik peternakan BBS, Ahmad Jupri (44), saat ditemui awak media di lokasi peternakannya pada Sabtu, 31 Mei 2025. Ia menjelaskan bahwa proses pembelian sapi oleh Presiden Prabowo Subianto tidak dilakukan secara sembarangan. Semua tahapan diawali dengan rekomendasi dari otoritas terkait dan melibatkan berbagai lembaga pemerintah.
"Awalnya, Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi merekomendasikan peternakan kami ke Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat. Dari situ, informasinya diteruskan ke Sekretariat Presiden," kata Ahmad Jupri kepada wartawan.
Proses Seleksi Ketat Libatkan Banyak Pihak
Proses seleksi sapi qurban untuk Presiden Prabowo, menurut Ahmad Jupri, dilaksanakan secara independen dan penuh keterbukaan. Peternakan miliknya harus melalui pemeriksaan kesehatan ternak secara menyeluruh, termasuk uji PSS (Post-Slaughter Syndrome) dan uji darah.
"Sapi kami diperiksa kesehatannya terlebih dahulu, termasuk pemeriksaan PSS dan darah. Setelah dinyatakan sehat, diadakan pertemuan secara daring (zoom meeting) yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, DKPP Kota Bekasi, kami sebagai pemilik sapi, dan Sekretariat Presiden," jelas Ahmad.
Dalam pertemuan virtual tersebut, sapi ditunjukkan secara langsung melalui video, termasuk dilakukan penimbangan berat badan secara real time agar pihak Sekretariat Presiden bisa melihat kondisi sapi secara faktual.
"Setelah itu, ada proses tawar menawar. Karena kami ingin memberikan yang terbaik untuk Presiden, kami berikan harga spesial Rp85 juta. Teman-teman bilang, harusnya harganya lebih dari Rp100 juta. Tapi bagi kami, ini bentuk penghargaan dari kami untuk Presiden Prabowo," ungkapnya, sebagaimana dilaporkan oleh Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, pada Senin, 2 Juni 2025.
Sapi Simental Berumur Empat Tahun
Sapi yang dibeli oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan jenis Simental, salah satu jenis sapi unggulan dengan kualitas daging yang sangat baik. Sapi ini diketahui berumur hampir empat tahun dengan perawatan khusus dan pakan yang dijaga kualitasnya oleh peternakan BBS.
Ahmad Jupri menyebut bahwa sapi tersebut dirawat dengan standar tinggi sejak kecil, termasuk pengawasan terhadap pola makan, kesehatan harian, dan lingkungan kandang. “Kami memang mempersiapkan sapi-sapi unggulan untuk kebutuhan qurban, khususnya menjelang Idul Adha,” ujarnya.
Keberhasilan peternakan lokal seperti BBS dalam menyediakan hewan qurban untuk kepala negara tentu menjadi prestasi yang membanggakan, tidak hanya bagi pemilik peternakan, tetapi juga bagi Kota Bekasi secara keseluruhan.
Pembayaran Lunas dan Tunggu Arahan Distribusi
Terkait proses selanjutnya, Ahmad Jupri menyampaikan bahwa pembayaran atas sapi tersebut telah diterima secara penuh oleh pihaknya melalui Sekretariat Presiden. Namun, untuk pendistribusian hewan qurban ke lokasi pemotongan, peternakan masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah.
"Pembayaran sudah kami terima secara lunas hari Senin lalu dari Sekretariat Presiden. Untuk pendistribusian, kami masih menunggu pembahasan lebih lanjut," ungkap Ahmad.
Ia menambahkan bahwa setiap tahun, Presiden Prabowo Subianto rutin menyalurkan hewan qurban ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk kabupaten dan kota, sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat dan nilai-nilai keagamaan.
"Setiap tahun Pak Prabowo menyalurkan sapi qurban untuk setiap kota dan kabupaten di Indonesia. Kami merasa bangga peternakan kami dipercaya tahun ini," tambahnya.
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
Lebih dari sekadar kebanggaan pribadi, Ahmad Jupri berharap momentum ini bisa memberikan dampak positif terhadap eksistensi dan kontribusi peternakan lokal dalam mendukung program pemerintah, khususnya ketahanan pangan nasional.
“Dengan proses yang selektif dan transparan, kami berharap dapat terus mendukung program ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat melalui usaha peternakan ini,” tuturnya.
Menurut data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, sektor peternakan di wilayah Bekasi dan sekitarnya memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan daging nasional, terutama menjelang momen-momen penting seperti Hari Raya Idul Adha. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, peternak lokal, dan pemerintah pusat, diharapkan sektor ini bisa terus tumbuh dan menjadi tulang punggung ketahanan pangan domestik.
Kolaborasi Pemerintah dan Peternak Perlu Terus Ditingkatkan
Pembelian sapi qurban oleh Presiden Prabowo dari peternakan lokal menjadi sinyal positif terhadap keberpihakan pemerintah terhadap sektor peternakan dalam negeri. Banyak pihak berharap praktik seperti ini bisa menjadi contoh bagi lembaga pemerintahan lainnya untuk lebih mengandalkan produk dan hasil peternakan dalam negeri, alih-alih impor.
“Langkah ini menunjukkan bahwa produk peternakan lokal memiliki kualitas tinggi dan mampu memenuhi standar bahkan untuk Presiden,” ujar salah satu pengamat pertanian dan peternakan dari Universitas Padjadjaran, yang tak ingin disebut namanya.
Ia menilai, pembelian sapi oleh Presiden secara langsung dari peternak lokal seperti Ahmad Jupri bisa memberikan dampak domino terhadap sektor ekonomi daerah, pemberdayaan petani dan peternak kecil, serta membuka peluang pemasaran yang lebih luas.