Pemerintah Tancap Gas Proyek Tol Yogyakarta hingga Bawen adalah Target Rampung Sebelum 2028, Pacu Ekonomi dan Wisata Joglosemar

Selasa, 03 Juni 2025 | 14:32:23 WIB
Pemerintah Tancap Gas Proyek Tol Yogyakarta hingga Bawen adalah Target Rampung Sebelum 2028, Pacu Ekonomi dan Wisata Joglosemar

JAKARTA — Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan jalan tol strategis Yogyakarta hingga Bawen. Proyek infrastruktur berskala besar ini ditargetkan selesai sebelum tahun 2028 dan menjadi penghubung utama antara wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sekaligus bagian dari jaringan besar Tol Trans Jawa.

Langkah percepatan pembangunan jalan tol ini ditegaskan langsung oleh Menteri PUPR, Dody Hanggoro, sebagai komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat konektivitas di kawasan Yogyakarta, Solo, Semarang atau dikenal dengan segitiga emas Joglosemar. “Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” ujar Menteri PUPR Dody Hanggoro.

Dengan panjang mencapai 75,12 kilometer dan nilai investasi jumbo sebesar Rp14,26 triliun, proyek jalan tol Yogyakarta hingga Bawen dinilai sangat strategis. Proyek ini dikerjakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dengan total biaya konstruksi mencapai Rp10,65 triliun.

Konektivitas Kawasan Joglosemar Makin Kuat

Tol Yogyakarta hingga Bawen tidak hanya akan menghubungkan dua provinsi utama di Pulau Jawa, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetapi juga menjadi simpul penting dalam sistem jaringan Tol Trans Jawa. Jalur tol ini dirancang terkoneksi secara langsung dengan Tol Semarang–Solo dan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulon Progo.

Dengan terhubungnya ruas-ruas jalan tol strategis ini, perjalanan antarkota akan semakin cepat dan efisien. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan arus barang dan orang, sekaligus memperluas distribusi ekonomi antarwilayah yang sebelumnya terhambat oleh keterbatasan akses jalan nasional.

Dorong Wisata dan Ekonomi Lokal

Selain menjadi jalur vital untuk logistik dan mobilitas masyarakat, jalan tol Yogyakarta–Bawen juga diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor pariwisata. Menteri Dody menyampaikan bahwa keberadaan akses langsung menuju destinasi wisata unggulan seperti Candi Borobudur akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Akses yang lebih mudah ke destinasi wisata seperti Borobudur diyakini akan mengerek kunjungan wisatawan dan menggairahkan sektor pariwisata lokal,” tegas Dody Hanggoro.

Dukungan infrastruktur yang baik dinilai menjadi elemen kunci dalam menghidupkan ekonomi daerah, terutama bagi pelaku UMKM, pengelola destinasi wisata, dan industri kreatif lokal yang menggantungkan nasibnya pada kunjungan wisatawan.

Enam Seksi Utama, Dikerjakan Bertahap

Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menjelaskan bahwa proyek jalan tol Yogyakarta hingga Bawen ini akan dibangun dalam enam seksi utama. Rincian panjang dan lokasi tiap seksi adalah sebagai berikut:

-Seksi 1: JC Sleman – SS Banyurejo sepanjang 8,80 km

-Seksi 2: SS Banyurejo – SS Borobudur

-Seksi 3: SS Borobudur – SS Ambarawa

-Seksi 4: SS Ambarawa – SS Bawen

-Seksi 5: Akses Borobudur

-Seksi 6: Akses Yogyakarta

“Tol ini memiliki panjang total 75,12 km dan dibangun dengan standar teknis tinggi agar mampu menampung volume lalu lintas yang besar sekaligus memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan,” ujar Roy Rizali Anwar.

Tahapan pengerjaan dilakukan bertahap, dimulai dari seksi-seksi prioritas yang dianggap paling krusial dalam menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi serta destinasi wisata utama.

Efek Multiplikasi Ekonomi

Manfaat ekonomi dari keberadaan tol ini diperkirakan akan berdampak luas. Selain meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa, tol Yogyakarta hingga Bawen juga akan memberikan efek domino terhadap pembangunan kawasan industri, pusat logistik, dan pertumbuhan perumahan di sekitar koridor tol.

Peningkatan nilai lahan, perluasan investasi properti, dan pembukaan lapangan kerja baru menjadi beberapa dampak positif yang diantisipasi dari kehadiran infrastruktur ini. Kementerian PUPR memastikan agar proses pembangunan jalan tol ini tetap memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan budaya setempat agar tidak merugikan masyarakat di wilayah terdampak.

Proyek Strategis Nasional (PSN)

Proyek tol Yogyakarta hingga Bawen merupakan bagian dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pembangunan infrastruktur konektivitas menjadi salah satu fondasi dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis produktivitas dan pemerataan.

Pemerintah menargetkan tol ini sudah bisa digunakan secara fungsional sebagian sebelum 2028, dengan harapan tol tersebut dapat memperlancar arus lalu lintas sebelum perhelatan besar seperti mudik Lebaran maupun event internasional yang berpotensi digelar di kawasan Joglosemar.

Komitmen Pemerintah Cepat, Tepat, dan Berkualitas

Menteri PUPR Dody Hanggoro menegaskan bahwa pembangunan tol Yogyakarta hingga Bawen akan dikebut dengan prinsip kehati-hatian, efisiensi, dan kualitas tinggi.

“Kami tidak hanya mengejar waktu penyelesaian, tapi juga memastikan bahwa kualitas konstruksi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Ini adalah warisan jangka panjang bagi generasi mendatang,” kata Dody.

Dalam rangka mempercepat proses konstruksi, Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BUJT, serta instansi terkait lainnya, termasuk dalam hal pembebasan lahan dan pengurusan izin teknis.

Pembangunan jalan tol Yogyakarta hingga Bawen mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun konektivitas infrastruktur sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Dengan investasi yang besar, komitmen yang tinggi, dan harapan masyarakat yang besar, proyek ini diharapkan menjadi salah satu tol yang paling berdampak dalam sejarah pembangunan jalan tol nasional.

Jika selesai tepat waktu, jalan tol ini akan menjadi bukan hanya jalur transportasi, tapi juga pengungkit utama untuk kemajuan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Terkini