JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) secara resmi mengumumkan perubahan jajaran pengurus utama yang mulai berlaku efektif sejak 1 Juni 2025. Perombakan posisi penting di tingkat dewan komisaris dan direksi ini menjadi langkah strategis BCA untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan menghadapi tantangan industri perbankan yang semakin dinamis.
Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (2/6), menjelaskan bahwa perubahan struktural ini merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada 12 Maret 2025. Seluruh perubahan juga telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Gregory Hendra Lembong resmi mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur menggantikan Jahja Setiaatmadja yang kini mengisi posisi Presiden Komisaris. Perubahan ini adalah bagian dari strategi BCA untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja perusahaan,” ujar I Ketut Alam.
Susunan Pengurus Baru BCA
Per 1 Juni 2025, struktur pengurus BCA menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
-Presiden Komisaris: Jahja Setiaatmadja
-Komisaris: Tonny Kusnadi
-Komisaris Independen: Cyrillus Harinowo
-Komisaris Independen: Raden Pardede
-Komisaris Independen: Sumantri Slamet
Direksi:
-Presiden Direktur: Gregory Hendra Lembong
-Wakil Presiden Direktur: Armand Wahyudi Hartono
-Wakil Presiden Direktur: John Kosasih
-Direktur: Tan Ho Hien/Subur Tan
-Direktur: Rudy Susanto
-Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan: Lianawaty Suwono
-Direktur: Santoso
-Direktur: Vera Eve Lim
-Direktur: Haryanto Tiara Budiman
-Direktur: Frengky Chandra Kusuma
-Direktur: Antonius Widodo Mulyono
-Direktur: Hendra Tanumihardja
John Kosasih yang sebelumnya menjabat di posisi strategis kini mengisi posisi Wakil Presiden Direktur, sementara Hendra Tanumihardja adalah wajah baru di jajaran direksi.
Laba Bersih BCA Tumbuh Signifikan
Selain perubahan struktural, BCA juga melaporkan kinerja keuangan yang sangat positif hingga April 2025. Laba bersih yang berhasil dicatatkan mencapai Rp20,21 triliun, meningkat 17,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp17,21 triliun.
Kenaikan laba ini terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang bertambah 6,6%, menjadi Rp26,26 triliun dari Rp24,64 triliun pada April 2024. Total aset BCA pun turut bertumbuh 5,9% secara tahunan, menjadi Rp1.456,44 triliun.
“Pertumbuhan ini menunjukkan fundamental bisnis BCA yang solid dan manajemen yang responsif terhadap dinamika pasar,” tambah I Ketut Alam.
Implikasi Pergantian Bos Baru bagi BCA dan Industri Perbankan
Penunjukan Gregory Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur BCA dinilai sebagai langkah penting untuk menjaga momentum pertumbuhan dan inovasi perusahaan. Gregory sendiri dikenal sebagai sosok yang memiliki rekam jejak kuat dalam bidang keuangan dan perbankan, serta memiliki visi strategis untuk mendorong transformasi digital dan peningkatan layanan nasabah.
Sementara itu, posisi Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Komisaris memastikan kesinambungan kepemimpinan dengan pengalaman panjangnya dalam mengelola BCA.
Menurut analis pasar modal, pergantian ini dapat memperkuat posisi BCA sebagai salah satu bank terbesar dan terpercaya di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
Sejarah Singkat dan Prospek BCA
BCA telah lama menjadi pemimpin pasar di sektor perbankan Indonesia dengan jaringan layanan yang luas dan inovasi produk yang konsisten. Dengan aset yang mencapai lebih dari Rp1.400 triliun dan laba bersih yang terus bertumbuh, BCA tetap menjadi pilihan utama masyarakat dan investor.
Transformasi digital yang tengah dijalankan, termasuk pengembangan teknologi finansial dan perbaikan layanan digital banking, diyakini akan terus memberikan kontribusi positif terhadap kinerja BCA ke depan.
Perubahan manajemen BCA yang diumumkan pada Juni 2025 bukan sekadar pergantian nama, melainkan sebuah sinyal bahwa BCA tengah memperkuat struktur tata kelola dan kepemimpinan untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih tangguh. Dengan pertumbuhan laba dan aset yang impresif, serta komitmen dari jajaran pengurus baru, BCA berpeluang semakin mengokohkan posisi sebagai bank terdepan di Indonesia.