JAKARTA - Bandara Supadio Pontianak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, segera kembali berstatus sebagai bandara internasional. Persiapan menyeluruh telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama sejumlah pihak terkait untuk mengaktifkan kembali layanan penerbangan internasional dari dan ke bandara tersebut.
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan bahwa saat ini sudah ada tiga maskapai penerbangan yang menyatakan kesiapannya membuka rute internasional dari Bandara Supadio, yakni Lion Air, AirAsia, dan Super Air Jet.
“Kemarin kita sudah rapat dengan manajemen Angkasa Pura, imigrasi, dan bea cukai. Semuanya merespons dengan baik. Tinggal finalisasi dengan maskapai. Ada tiga maskapai yang rencananya akan membuka rute internasional, yakni Lion Air, AirAsia, dan Super Air Jet,” ujar Ria Norsan.
Adapun rute internasional yang tengah disiapkan antara lain Pontianak–Kuching (Malaysia) dan Pontianak–Penang. Dua rute ini sebelumnya sempat aktif sebelum pandemi COVID-19 dan diharapkan dapat kembali mendorong aktivitas lintas negara, khususnya antara Kalimantan Barat dan Malaysia.
Untuk mempercepat proses pengaktifan kembali status internasional Bandara Supadio, Pemerintah Provinsi Kalbar telah mengirimkan surat permohonan resmi kepada Komisi V DPR RI dan melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Perhubungan serta Pemerintah Negara Bagian Sarawak, Malaysia.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini dan memastikan proses pemulihan status internasional Bandara Supadio hanya tinggal menunggu kelengkapan administratif dari pemerintah daerah.
“Saya sudah bicara dengan Menteri Perhubungan. Kalau surat itu sudah saya terima, secepatnya status Bandara Supadio kembali berfungsi menjadi internasional,” tegas Lasarus.
Pengaktifan kembali rute internasional ini diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Kalimantan Barat. Selain memperkuat konektivitas antarnegara di wilayah Asia Tenggara, kehadiran penerbangan langsung ke Malaysia juga akan mendukung sektor perdagangan, pendidikan, kesehatan, hingga pariwisata.
Menurut data dari Dinas Perhubungan Kalbar, selama periode sebelum pandemi, rute Pontianak–Kuching dan Pontianak–Penang menjadi salah satu jalur favorit masyarakat, terutama warga Kalimantan Barat yang memiliki hubungan keluarga dan bisnis di wilayah Malaysia.
Ke depan, Pemerintah Provinsi Kalbar juga membuka peluang untuk menjajaki rute internasional lainnya yang potensial, seiring dengan pemulihan sektor transportasi dan pariwisata pascapandemi.
Sementara itu, pihak pengelola Bandara Supadio yang berada di bawah PT Angkasa Pura II juga telah menyatakan kesiapannya dalam memenuhi seluruh persyaratan operasional penerbangan internasional. Fasilitas imigrasi, karantina, bea cukai, dan terminal internasional telah diperiksa dan dikonfirmasi layak beroperasi.
Bandara Supadio sendiri merupakan bandara strategis di wilayah barat Pulau Kalimantan. Letaknya yang dekat dengan perbatasan negara menjadikannya salah satu gerbang utama perlintasan udara internasional dari Indonesia bagian barat ke Malaysia dan negara Asia lainnya.
Dukungan dari maskapai penerbangan seperti Lion Air, AirAsia, dan Super Air Jet menjadi sinyal positif bagi kebangkitan layanan internasional di bandara tersebut. Masing-masing maskapai tengah melakukan proses persetujuan slot penerbangan dan izin operasional dari otoritas penerbangan terkait.
Dengan semua langkah ini, Bandara Supadio diharapkan segera kembali melayani penerbangan internasional dalam waktu dekat. Jika terealisasi, hal ini akan menjadi tonggak penting dalam pemulihan konektivitas global Kalimantan Barat sekaligus meningkatkan daya saing daerah dalam sektor ekonomi, investasi, dan pariwisata.