Kementerian ESDM Selidiki Gangguan Sistem Listrik Bali, Kabel Laut Diduga Jadi Penyebab Utama

Senin, 05 Mei 2025 | 08:39:53 WIB
Kementerian ESDM Selidiki Gangguan Sistem Listrik Bali, Kabel Laut Diduga Jadi Penyebab Utama

JAKARTA - Pemadaman listrik massal yang melanda Bali pada Jumat, kini tengah diselidiki secara intensif oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Inspektur ketenagalistrikan telah diterjunkan untuk menelusuri penyebab gangguan yang sempat melumpuhkan sejumlah sektor vital di Pulau Dewata.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, mengatakan bahwa penyebab gangguan yang terjadi pada pukul 16.02 WITA tersebut masih dalam tahap investigasi. Namun, indikasi awal menunjukkan adanya gangguan pada komponen utama jaringan listrik antar pulau.

"Kami telah menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk memeriksa secara menyeluruh instalasi pembangkit dan jaringan transmisi di sistem kelistrikan Bali," ujar Jisman.

Temuan awal dari PT PLN (Persero) menunjukkan bahwa gangguan terjadi pada Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT), yang berfungsi sebagai penghubung pasokan listrik dari Jawa ke Bali. Gangguan ini menyebabkan putusnya aliran daya listrik dari pembangkit, sehingga berdampak pada pemadaman besar-besaran di wilayah Bali.

Meskipun gangguan tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran, Jisman memastikan bahwa pemulihan dilakukan secara cepat dan bertahap. “Dalam waktu 35 menit, sistem transmisi berhasil dipulihkan dan aliran listrik dari Jawa kembali masuk ke Bali,” jelasnya.

Untuk menjaga kontinuitas pasokan selama proses pemulihan, PLN mengandalkan genset khusus pada fasilitas-fasilitas vital, seperti rumah sakit dan bandara. Jisman menyebut, pemulihan total sistem kelistrikan Bali telah tercapai pada Sabtu dini hari pukul 03.30 WITA.

“PLN memastikan seluruh gardu induk kembali beroperasi normal dengan total daya mencapai 747 megawatt,” tegasnya.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Kementerian ESDM meminta PLN meningkatkan pengawasan terhadap sistem kelistrikan di Bali dan wilayah lain yang rentan terhadap gangguan serupa. Jisman juga menginstruksikan agar audit menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) segera diselesaikan.

“Kami minta SOP terkait operasi, pemeliharaan jaringan, dan penanganan gangguan besar segera dievaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tandasnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga menanggapi insiden ini. Ia mengungkapkan bahwa gangguan pada kabel laut diduga sebagai penyebab utama pemadaman, meskipun investigasi masih berlangsung.

“Kepastian penyebabnya masih kami telusuri. Yang jelas, ini bukan akibat serangan siber atau gangguan lainnya,” tegas Darmawan.

Darmawan juga memastikan bahwa pasokan listrik kini telah kembali stabil. Tim PLN tetap bersiaga di lapangan untuk menjaga keandalan distribusi, terutama di sektor pelayanan publik seperti rumah sakit, bandara, dan pelabuhan.

“Kami terus melakukan evaluasi dan penguatan sistem agar listrik tetap andal,” imbuhnya.

Salah satu fasilitas yang terdampak adalah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. General Manager Bandara, Ahmad Syaugi Shahab, mengatakan bahwa sempat terjadi keterlambatan penerbangan akibat proses transisi dari pasokan listrik PLN ke genset cadangan. Namun, ia menegaskan bahwa operasional bandara tetap berjalan normal.

“Memang sempat terjadi keterlambatan, tetapi operasional tetap berjalan dengan dukungan listrik dari genset,” kata Ahmad.

Pemadaman listrik berskala besar ini menjadi peringatan penting bagi sistem ketenagalistrikan nasional, terutama dalam menghadapi risiko-risiko infrastruktur kelistrikan yang kompleks dan terintegrasi antarpulau. Pemerintah pun berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan sistem melalui evaluasi menyeluruh, audit SOP, dan penguatan investasi pada teknologi kelistrikan masa depan.

Dengan investigasi yang sedang berlangsung, publik diharapkan tetap tenang sambil menunggu hasil resmi dari Kementerian ESDM dan PLN. Keandalan pasokan listrik menjadi prioritas utama dalam menjaga

Terkini